Anakku AmanahMu
Ada beberapa hal tentang anak yang harus kita pahami, yaitu :
I. Anak itu sebagai perhiasan hidup.
Rasul melarang kita berbicara yang jelek-jelek terhadap anak kita, walaupun kita sedang marah terhadap anak. Karena anak juga harus dihargai, harus dijaga perasaanya agar tidak terluka. Jadi, ucapkanlah selalu kata-kata yang positif terhadap anak, termasuk saat menasehatinya. Contohnya, jika anak susah mandi, akan lebih enak didengar dan diterima oleh anak jika kita menasehatinya dengan perkataan yang baik, seperti : "Nak.. mandi dulu ya biar badanmu segar, wangi dan sehat.." ketimbang menasehatinya dengan perkataan yang dapat melukai hati anak, seperti : " Nak.. mandi dulu biar badanmu gak bau seperti itu.." Mungkin hal ini sering dianggap sepele, tetapi perkataan yang tidak baik itu bisa membekas di hati anak dan menurunkan rasa percaya diri pada anak.
II. Anak bisa merupakan fitnah atau ujian hidup bagi kita.
Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :
" Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu adalah cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." (Q.S. An Anfal 8; 28)
Oleh karenanya, kita harus tetap berkata dan bersikap baik terhada anak walaupun anak tersebut mengecewakan kita.
III. Anak bisa menjadi musuh bagi kita.
Terkadang anak bisa menghalangi kita untuk beramal shaleh atau beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai gara-gara anak kita tidak bisa beribadah atau anak dijadikan alasan untuk tidak beribadah. Contohnya, kita sampai meninggalkan sholat dengan alasan tidak sempat karena sibuk mengurus segala keperluan anak.
Hal ini dipertegas oleh ayat-ayat Al Qur'an sebagai berikut :
" Hai orang-orang beriman! sesungguhnya di antara pasangan-pasanganmu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni mereka, sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Q.S.At-Taghaabun 64;14)
" Hai orang-orang beriman! janganlah harta dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Siapapun yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Q.S.Al-Munaafiquun 63;9)
Kita tidak boleh lupa kepada Allah karena anak. Karena itu, kita dilarang melahirkan anak yang lemah, tetapi harus melahirkan anak yang sholeh, dengan cara :
- Hendaklah kita punya rasa khawatir pada anak,
- Bertakwa pada Allah untuk melahirlan anak yang shaleh,
- Berkata yang baik. Berkata yang baik bukan berkata secara pelan-pelan, tetapi sesuai dengan kaidah agama, jujur apa adanya.
Karena anak adalah amanah dari Allah, tentunya kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Oleh karena itu kita harus mendidik anak agar menjadi shaleh.
Beberapa hal yang menjadi pemicu kenakalan anak yang harus kita perhatikan adalah sebagai berikut :
- Kegersangan cinta; dalam hal ini berarti kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
- Suka dipukul dan dipermalukan; salah satu contohnya, jangan pernah memarahi anak didepan banyak orang atau teman-temannya.
- Munculnya kemiskinan; jika kita sedang kekurangan materi atau sesuatu, harus disampaikan kepada anak dan minta pengertian dari anak.
- Di jaman sekarang memang kita tidak mungkin menghindari internet dan gadget pada anak, maka antisipasi nya dari orangtua adalah berdialog secara terbuka dengan anak, dekati anak dan ajak berdialog secara halus mengenai teman-teman dan hal-hal lainnya.
Semoga kita diberi kemampuan oleh Allah Swt untuk bisa menjadi orangtua yang shaleh, bijaksana dan melahirkan anak-anak yang shaleh pula.. Aamiin YRA...
Sumber : Kajian Islam Selama Sepekan (KISS) Ramadhan 1437 H, Majelis Taklim Ummahatul Firdaus, oleh Ust. Ahmad Humaedi.
Sumber Gambar : Google.co.id