Wednesday, August 17, 2016

Mengenal Golden Age Dalam Islam





Manusia awalnya berada pada masa yang tidak dapat diberikan nama sekalipun, kemudian Allah menjadikan nya sempurna melalui proses biologis dari air mani terbaik dan dijadikan bisa mendengar dan melihat, maka manusia pun bisa bersyukur ataupun jadi kufur, karena manusia punya kecenderungan baik dan buruk.  Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat Al Qur'an sebagai berikut ; 





" Bukankah pernah datang kepada manusia suatu masa, yang ketika itu ia belum menjadi sesuatu yang bisa disebut? Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sel sperma yang membuahi ovum. Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), lalu Kami jadikan manusia bisa mendengar dan melihat. Sesungguhnya, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur." (Q.S.Al-Insaan 76 : 1-3)  

Maksud dari ayat diatas antara lain adalah : Manusia harus sadar bahwa dirinya berasal dari "ia belum menjadi sesuatu", bahkan tidak punya nama. Oleh karena itu, manusia tidak boleh takabur, karena berasal hanya dari sel sperma yang sangat lemah. Pada prinsipnya, Allah telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran kepada manusia. Namun, manusia sendirilah yang menentukan apakah ia akan mengambil jalan lurus untuk menjadi orang yang bersyukur atau mengambil jalan kufur.




" Katakan, "Allah-lah yang menciptakanmu dan menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati nurani". Tetapi sedikit sekali kamu bersyukur." (Q.S.Al-Mulk 67 : 23)



"...demi jiwa serta penyempurnaan ciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwanya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." (Q.S.As-Syams 91: 7-10). 


Manusia yang bisa menahan diri dari dorongan buruk, maka akan beruntung dan mendapatkan surga dari Allah, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :




Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari hawa nafsunya, maka sungguh, syurgalah tempat tinggalnya."  (Q.S. An-Naziat 79 ; 40-41)

Seseorang yang terjerumus dalam dosa bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu eksternal dan internal. Faktor eksternal dapat dihindari dengan pandai memilih teman, karena persahabatan pun suka mencuri tabiat. Contohnya, saat kita akan pergi ke majelis ilmu atau pengajian, tiba-tiba tidak jadi pergi karena teman yang diajak pun tidak mau pergi atau malah mengajak ke tempat-tempat hiburan. Sedangkan faktor internal dapat dihindari dengan cara banyak berdoa, minta kepada Allah Swt agar diberi kekuatan dan teman yang sholeh. Jika yang muncul pada diri kita adalah sifat-sifat yang baik, maka kita akan menjadi bahan pembicaraan yang baik bagi generasi selanjutnya. Maka berdoalah seperti doa nabi Ibrahim: 




Ibrahim berdo'a, "Ya Tuhanku, berikanlah ilmu kepadaku dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, jadikan aku buah tutur yang baik bagi orang-orang setelahku, jadikan aku orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan." (Q.S.Asy-Syu'araa 26 ; 83-85)

Pada saat manusia dibangkitkan dan tiap orang hanya mengurusi diri sendiri, orang-orang yang selalu memunculkan dorongan-dorongan baik pada dirinya, wajahnya akan tersenyum bahagia. Sebaliknya, yang selalu memunculkan dorongan-dorongan buruk, akan berwajah muram. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an : 



" Maka, apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, serta dari istri dan anak-anaknya. Pada hari itu, setiap orang sibuk menyelamatkan dirinya sendiri. Pada hari itu, ada wajah-wajah yang berseri-seri, tertawa dan bergembira, dan pada hari itu ada pula wajah-wajah suram, yang tertutup oleh kehinaan dan kesusahan. Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka." (Q.S. Abasa 80 ; 33-42).

Selain itu, orang yang selalu mengasah jiwanya dengan dorongan yang baik, akan dipanggil dengan jiwa yang tenang dan Allah pun meridhoinya. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an:



 " Hai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi-Nya. Masuklah ke golongan hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku." (Q.S.Al Fajr 89 : 27-30).

Yang termasuk ke dalam golongan hamba-hamba pilihan Allah dalam ayat diatas adalah seperti yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur'an sebagai berikut: 



"Siapapun yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), mereka akan bersama-sama dengan orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu : para nabi, para pecinta kebenaran (shiddiiqiin), orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (Q.S.4:69). 



" Yaitu syurga 'Adn. Mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedangkan para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu."  (Q.S.Ar-Ra'ad 13 : 23).

Jadi, yang termasuk golongan hamba-hamba pilihan Allah dalam dua ayat diatas yaitu: para nabi, para pecinta kebenaran (shiddiiqiin), orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh serta orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya.


Semoga bermanfaat...


Sumber : Kajian Islam Intensif Istiqamah Ramadhan, 6 Juni 2016 oleh Ust. Aam Amiruddin. 

Sumber Gambar : Google.co.id

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 Catatan Kajian Majelis Taklim Bandung
| Distributed By Gooyaabi Templates