Manusia Masalah dan Solusinya
Allah memanggil manusia di dalam Al Qur'an dengan 4 panggilan, yaitu :
1. An Naas : Allah memanggil manusia dalam Q.S. Al Baqarah 21 dengan sebutan An Naas dan manusia harus punya ciri khusus, dalam sebutan ini ciri khusus nya adalah ibadah.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
" Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." (Q.S.2 Al Baqarah : 21)
2. Al Insan : Allah menyebut manusia dalam Q.S. At Tin 4 - 6 dengan sebutan Al Insan, yang punya ciri khusus akhlak yg mulia, krn Al Insan hrs menjunjung tinggi Allah. Setinggi apapun jabatan manusia akan hancur jika tidak punya ahlak yang mulia. Moralnya akan rusak.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ. ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَۙ. اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ
" Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya." (Q.S.95 At-Tin 4-5)
3. Basyarun : Dalam Qur'an Surat Al Mu'minun 33 Allah menyebut manusia dengan panggilan Basyarun sebagai makhluk biasa yang butuh makan, minum dan tidak bisa hidup sendiri.
وَقَالَ الْمَلَاُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ وَاَتْرَفْنٰهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۙ مَا هٰذَآ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْۙ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُوْنَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُوْنَ
" Dan berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya dan yang mendustakan pertemuan hari akhirat serta mereka yang telah Kami beri kemewahan dan kesenangan dalam kehidupan di dunia, “(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan apa yang kamu makan, dan dia minum apa yang kamu minum.” (Q.S.23 Al-Mu'minun : 33)
4. Bani Adam : Dalam Qur'an surat Al A'raf 172 disebutkan bahwa manusia sebagai anak cucu Adam (Bani Adam) punya sejarah hidup sendiri-sendiri, nasib sendiri-sendiri, tapi agamanya bisa sama.
وَاِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْٓ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَاَشْهَدَهُمْ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْۗ قَالُوْا بَلٰىۛ شَهِدْنَا ۛاَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَۙ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” " (Q.S.7 Al A'Raf : 172)
Dari semua panggilan tersebut, pada akhirnya ada kesimpulan bahwa tidak ada manusia yang tidak mempunyai masalah. Hal ini pun disebutkan dalam Al Quran surat AL Balad 4 :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (Q.S.90 Al-Balad : 4)
Manusia adalah makhluk yang bermasalah, pembuat masalah dan tidak bisa lepas dari masalah.
Dari sebutan pertama dan kedua, menandakan bahwa ibadah dan akhlak manusia bisa berbeda diantara anggota keluarga sekalipun. Ada yang suaminya sholeh istrinya tidak atau sebaliknya, atau orangtuanya shaleh/shalehah tetapi anaknya hancur keimanan dan ketakwaannya.. atau juga bisa sebaliknya.
Dari sebutan ke tiga membuat kebanyakan manusia mempunyai kecenderungan lebih kuat kepada dunia daripada kecenderungan pada akhirat, karena manusia punya banyak kebutuhan untuk hidup. Hal inilah yg menyebabkan manusia banyak melakukan maksiat. Padahal saat manusia meninggal, yang akan dibawa ke alam kubur hanyalah amalan kita.
Dari sebutan ke empat membuat manusia kadang merasa iri dengan kelebihan atau keberhasilan orang lain.
Islam sebagai agama yang sempurna, bisa memberikan solusi untuk semua masalah yang dihadapi manusia.
Ada 7 teori yang bisa menghantarkan manusia pada kesuksesan, dalam arti sukses mengatasi segala masalah, sehingga bisa menikmati hidup dengan nyaman ;
1. Menyerahkan jiwa raga hanya untuk Allah.
Ibadah kita, kerja kita, usaha kita semua karena Allah. Tetapkan dalam hati, bahwa ibadah kita, hidup kita dan mati kita pun ikhlas hanya untuk Allah. Karena jika mencari kepuasan dunia itu sebetulnya hanya sementara tapi kenikmatan di akhirat akan kekal. Oleh karena itu kita pun harus selalu minta tolong dan berharap pada Allah, karena jika minta tolong dan berharap pada manusia kita bisa kecewa dan merasa cape.
2. Kita harus yakin bahwa yang mengatur hidup kita adalah Allah.
Bukan orang lain yang mengatur hidup kita. Jika kita sudah meyakini bahwa semua sudah diatur oleh Allah, maka apapun yang terjadi pada hidup kita, kita tidak akan merasa galau. Karena yakin Allah sudah mengatur semuanya. Dengan keyakinan ini kita akan merasa ringan dalam menghadapi segala masalah.
3. Jadikan ibadah itu sebagai hobi kita, lebih dari hidup kita.
Jika kita selalu mendekatkan diri pada Allah dengan ibadah yang sebaik-baiknya karena mengharapkan cinta Allah, maka Allah pun akan mencintai Kita. Hal ini disebutkan dalam AL Qur'an Surat Ali Imran 31-32 sebagai berikut :
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ ۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكٰفِرِيْنَ
"Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”"
4. Hiasi diri dengan akhlak mulia.
Karena inilah yang menjadi solusi dalam kehidupan dan akan mendatangkan banyak barokah. Orang yang berakhlak mulia bukan hanya dicintai Allah, tapi orang-orang di sekitarnya pun akan menyukainya, Hal inilah yang akan mendatangkan barokah.
5. Sabar dan Syukur. Kita akan merasa lelah menjalani hidup jika tidak mempunyai kesabaran yang dilandasi dengan keihlasan, karena orang yang sabar belum tentu ikhlas tetapi orang yang ikhlas sudah pasti akan mempunyai kesabaran. Karena orang yang ikhlas adalah orang yang menggantungkan hidupnya hanya pada Allah. Bersyukur dalam segala kondisi akan mendatangkan rejeki dan pertolongan Allah.
6. Disiplin dengan aturan Allah dan rajin berinfak.
Sedikit saja melanggar aturan Allah, bisa merusak segala-galanya. Rajin berinfak akan mendatangkan 3 keuntungan, yaitu bisa menolak bala, bisa membuat kaya, bisa melipat gandakan harta yang diinfakkan. Hal ini disebutkan dalam Qur'an Surat Al-Baqarah 261 sebagai berikut :
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
7. Sholatlah di malam hari disaat orang tertidur lelap dan berdoalah dengan sepenuh hati kepada Allah.
Karena pada waktu itu Allah turun ke langit dunia dan akan mengabulkan semua permintaan hambaNya yang meminta pada pertengahan malam itu.
Ketujuh kunci ini akan bisa kita amalkan jika dibarengi dengan ilmu. Salah satu caranya dengan menghadiri berbagai majelis taklim/ilmu, untuk memperkaya ilmu agama kita, sehingga kita tidak akan salah dalam mengamalkannya. Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman diantara kamu dan yang gemar mencari ilmu.
Sumber : Kajian Majelis Percikan Iman oleh Ust. KH. Komaruddin Sholeh.