Menjadi Muslim Yang Produktif
Produktif dalam bahasa Indonesia artinya mampu menghasilkan sesuatu secara terus menerus dan teratur.
Untuk menjadi muslim yang produktif, sebelumnya harus memahami bahwa manusia diciptakan dengan dua sisi yang berbeda, yaitu sisi positif dan negatif.
Sisi negatif manusia itu diantaranya adalah:
1. Tergesa-gesa, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb :
" Manusia seringkali berdo'a untuk kejahatan, sebagaimana ia berdo'a untuk kebaikan. Memang, manusia bersifat tergesa-gesa." (Q.S.17 : 11)
2. Tidak tau terimakasih, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:
" Sungguh, manusia itu sangat ingkar dan tidak bersyukur kepada Tuhannya." (Q.S.100 : 6)
3. Resah gelisah/keluh kesah, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:
" Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat suka mengeluh, apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila mendapat keluasan harta ia menjadi kikir" [Q.S.70: 19-21]
4. Suka mencari pembenaran (banyak membantah), hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:
" Sesungguhnya, Kami telah menjelaskan berulang-ulang dengan berbagai perumpamaan dalam Al Qur'an ini kepada manusia. Tetapi, manusia memang paling banyak membantah." (Q.S. 18 ; 54)
Adapun sisi positif manusia itu adalah sebagai berikut;
1. Mukarom (dimuliakan),
Manusia dimuliakan karena :
a. Mempunyai sifat cinta pada kebaikan, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut: " Tidak mungkin berhala-berhala memberi syafaat (pertolongan) kepada mereka, dan mereka mengingkari berhala-berhala itu." (Q.S.30 ; 13)
b. Mempunyai ruhani (roh Allah), hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:" Lalu, Allah menyempurnakannya dan meniupkan ruh (ciptaan)-Nya kedalam tubuhnya. Allah pun menjadikan pendengeran, penglihatan, dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali diantaramu yang bersyukur." (Q.S.32 ; 9)
c. Manusia merupakan mahluk yang lebih mulia dibanding mahluk apapun dimuka bumi ini, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
" Ingat ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," lalu mereka bersujud, kecuali Iblis. Iblis menolak dan menyombongkan diri sehingga ia termasuk golongan kafir." (Q.S. 2; 34)
d. Manusia mempunyai kekuasaan untuk mengelola bumi, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur'an :
" Allah yang menjadikan bumi yang mudah dijelajah untukmu, maka jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian rezki-Nya.hanya kepada-Nya kamu kembali setelah dibangkitkan." (Q.S.67;15)
" Allah yang menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi untukmu. Kemudian, Allah berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S.2 ; 29)
" Allah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar diatasnya dengan perintah-Nya dan kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya serta bersyukur. Allah menundukkan apa yang ada di langit dan di bumi untukmu sebagai rahmat dari-Nya. Sungguh, pada peristiwa itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir." (Q.S 45; 12-13)
2. Mukalaf; Manusia diberi kewajiban untuk ;
a. Beribadah, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :
" Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Q.S. 51 ;56)
b. Belajar, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :
" Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan khawatir tidak dapat melaksanakannya, lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu amat zalim dan bodoh. " (Q.S. 33;72)
Karena itulah manusia ditugaskan untuk belajar, agar dapat melaksanakan amanat-amanat yang dipikul nya.
c. Memperbaiki prilaku buruk. Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an, bahwa manusia mempunyai perilaku buruk sebagai berikut ;
" Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir." (Q.S. 70;19-21)
Maka manusia mempunyai tugas untuk memperbaiki perilaku-perilaku buruk tersebut.
d. Menjadi pengelola bumi. Seperti telah dijelaskan diatas, bahwa manusia diberi kekuasaan untuk mengelola bumi, maka hal itu menjadi kewajiban juga bagi manusia.
3. Mukhayah; Manusia diberi kebebasan untuk menjadi mahluk beriman atau kufur.
Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur'an sebagai berikut :
" Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yakni kebajikan dan kejahatan." (Q.S: 90;10)
" Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur." (Q.S.76;3)
Pada prinsipnya, Allah telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran kepada manusia. Namun, manusia sendiri yang menentukan apakah ia akan mengambil jalan lurus untuk menjadi orang yang bersyukur, atau mengambil jalan kufur.
" Allah-lah yang menciptakan kamu, lalu diantara kamu ada yang kafir dan ada yang mukmin. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Q.S.64;2)
" Katakan, Muhammad: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Barangsiapa menghendaki beriman, hendaklah ia beriman dan barangsiapa menghendaki kafir biarlah ia kafir". Sungguh, bagi orang zalim Kami telah sediakan neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika meminta minum, mereka akan diberi air seperti besi mendidih yang menghanguskan wajah. Itulah minuman paling buruk dan tempat istirahat paling jelek." (Q.S.18;29)
Berdasarkan sisi negatif dan positif manusia tersebut, maka seorang muslim yang produktif akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Sangat efektif menggunakan waktu, karena semua orang diberi waktu yang terbatas, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an;
" Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun." (Q.S.7;34)
- Tekun dan selalu melakukan yang terbaik dalam bekerja, karena hidup tidak cukup sekedar pintar, tapi harus tekun. Rasul bersabda; " Sungguh Allah mencintai salah seorang diantara kamu yang melakukan pekerjaan itkon (tekun, rapih, dan teliti) (H.R. Bukhari)
- Menjadi pembelajar yang tekun (tafakur), karena Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu sia-sia. Dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:
" Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit serta bumi sambil berkata, "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (Q.S.3; 190-191)
- Tidak mengenal putus asa, karena putus asa merupakan salah satu bisikan setan. Orang yang putus asa tidak akan punya energi.
Dalam Al Qur'an, sukses merupakan kata relatif yang menggambarkan keberuntungan.
Dengan menjadi muslim yang produktif, akan dapat meraih keberuntungan atau kesuksesan seperti digambarkan dalam Al Qur'an surat Al Mukminun.
Menurut pendapat Ibnu Abbas dalam ilmu tafsir, ada 7 macam keberuntungan dunia, yaitu:
- Hati yang syukur dan sabar
- Jodoh yang shaleh
- Anak yang shaleh
- Sahabat atau lingkungan yang sholeh yang membuat kita menjadi lebih baik
- Harta yang halal
- Ilmu yang diamalkan
- Umur yang berkah
Sedangkan keberuntungan di akhirat yaitu;
- Lulus menghadapi hisab di alam kubur; amal shaleh kita akan bicara apakah kita mendapat nikmat kubur atau siksa kubur. Jika mendapat nikmat kubur maka kita akan beristirahat di alam barzah. Orang beriman harus percaya pada 3 hal ghaib, yaitu: peristiwa ghaib (kematian), makhluk ghaib (jin dan malaikat), dan alam ghaib (alam kubur/barzah dan alam akhirat)
- Sukses di hari penghisaban di alam akhirat, seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an :
" Adapun orang yang diberi catatan amal dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya yang sama-sama beriman dengan gembira." (Q.S.84; 7-9)
- Sukses menuju surga, setelah diuji dengan berbagai cobaan, seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an :
" Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami oleh orang-orang sebelummu? Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang dengan berbagai cobaan sehingga Rasul bersama orang-orang beriman berkata, "Kapan pertolongan Allah datang?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (Q.S. 2 ;214). " Yaitu surga 'Adn. Mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (Q.S.13;23).
Seorang muslim yang produktif, mempunyai 5 prinsip sukses dunia akhirat, yaitu;
- Kerja ikhlas; tidak perlu mengharapkan pujian dan tetap bekerja walau dicaci maki, biar Allah yang akan mencatatnya. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an :
"Luqman berkata, "Hai anakku, sungguh, jika ada perbuatan seberat biji sawi, yang berada dalam batu, di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Maha Halus , Maha Teliti. (Q.S.31; 16). Maksud dari "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimanapun kecilnya.
- Kerja keras
- Kerja tuntas. Dengan bekerja keras dan tuntas, berarti kita berusaha untuk menjadi yang terbaik. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
" Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk mengujimu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S.67 ; 2)
- Kerja cerdas, seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an surat Al Alaq
- Bingkai dgn doa. Semua usaha atau ikhtiar yang telah dilakukan hendaknya dibingkai dengan doa, seperti disebutkan dalam Al Qur'an :
" Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, jawablah bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a jika ia berdo'a kepada-Ku. Hendaklah mereka menaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (Q.S.2 ; 186)
Selain prinsip sukses dunia akhirat, seorang muslim yang produktif juga harus mempunyai pedoman hidup, diantaranya :
- Doa / Al Qur'an
- Pupuk diri dengan ilmu ke majelis taklim, karena akan mendapatkan beberapa manfaat, yaitu: dipermudah pintu surga, diangkat martabatnya oleh Allah, dan dilindungi oleh malaikat.
- Pupuk jiwa dengan tadabur qur'an
- Laksanakan semua itu dengan konsisten.
Itulah catatan yang saya rangkum hasil mengikuti kajian Majelis Percikan Iman, bersama Ust. Aam Amiruddin. Semoga bisa bermanfaat bagi saya sendiri, maupun siapa saja yang membaca nya. Semoga kita semua bisa menjadi seorang muslim yang produktif, yang mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Aamiin yaa Rabbal Alamiin...
Sumber gambar : google.co.id