Featured

Tuesday, June 28, 2016

Menjadi Muslim Yang Produktif





Produktif dalam bahasa Indonesia artinya mampu menghasilkan sesuatu secara terus menerus dan teratur.

Untuk menjadi muslim yang produktif, sebelumnya harus memahami bahwa manusia diciptakan dengan dua sisi yang berbeda, yaitu sisi positif dan negatif.

Sisi negatif manusia itu diantaranya adalah:


1. Tergesa-gesa, hal ini dijelaskan dalam  Al Qur'an sbb :


" Manusia seringkali berdo'a untuk kejahatan, sebagaimana ia berdo'a untuk kebaikan. Memang, manusia bersifat tergesa-gesa."   (Q.S.17 : 11)

2. Tidak tau terimakasih, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:

Q.S.100_6" Sungguh, manusia itu sangat ingkar dan tidak bersyukur kepada Tuhannya."  (Q.S.100 : 6)


3. Resah gelisah/keluh kesah, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:

Q.S.70_21Q.S.70_19Q.S.70_20" Sesungguhnya manusia diciptakan dengan sifat suka mengeluh,  apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila mendapat keluasan harta ia menjadi kikir" [Q.S.70: 19-21]

4. Suka mencari pembenaran (banyak membantah), hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb: 
Q.S.18_54" Sesungguhnya, Kami telah menjelaskan berulang-ulang dengan berbagai perumpamaan dalam Al Qur'an ini kepada manusia. Tetapi, manusia memang paling banyak membantah."  (Q.S. 18 ; 54)

Adapun sisi positif manusia itu adalah sebagai berikut;

1. Mukarom (dimuliakan)
Manusia dimuliakan karena :

a. Mempunyai sifat cinta pada kebaikan, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut: Q.S.30_13" Tidak mungkin berhala-berhala memberi syafaat (pertolongan) kepada mereka, dan mereka mengingkari berhala-berhala itu." (Q.S.30 ; 13)

b. Mempunyai ruhani (roh Allah), hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:Q.S.32_9" Lalu, Allah menyempurnakannya dan meniupkan ruh (ciptaan)-Nya kedalam tubuhnya. Allah pun menjadikan pendengeran, penglihatan, dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali diantaramu yang bersyukur." (Q.S.32 ; 9)

c. Manusia merupakan mahluk yang lebih mulia dibanding mahluk apapun dimuka bumi ini, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:    


" Ingat ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," lalu mereka bersujud, kecuali Iblis. Iblis menolak dan menyombongkan diri sehingga ia termasuk golongan kafir." (Q.S. 2; 34)

d. Manusia mempunyai kekuasaan untuk mengelola bumi, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur'an : 



Allah yang menjadikan bumi yang mudah dijelajah untukmu, maka jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian rezki-Nya.hanya kepada-Nya kamu kembali setelah dibangkitkan." (Q.S.67;15)



" Allah yang menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi untukmu. Kemudian, Allah berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S.2 ; 29)




" Allah yang menundukkan laut untukmu agar kapal-kapal dapat berlayar diatasnya dengan perintah-Nya dan kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya serta bersyukur. Allah menundukkan apa yang ada di langit dan di bumi  untukmu sebagai rahmat dari-Nya. Sungguh, pada peristiwa itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir." (Q.S 45; 12-13)

2. Mukalaf; Manusia diberi kewajiban untuk ;
a. Beribadah, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :

" Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (Q.S. 51 ;56)

b. Belajar, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :


Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan khawatir tidak dapat melaksanakannya, lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu amat zalim dan bodoh. "  (Q.S. 33;72)

Karena itulah manusia ditugaskan untuk belajar, agar dapat melaksanakan amanat-amanat yang dipikul nya.


c. Memperbaiki prilaku buruk. Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an, bahwa manusia mempunyai perilaku buruk sebagai berikut ;





" Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir." (Q.S. 70;19-21)

Maka manusia mempunyai tugas untuk memperbaiki perilaku-perilaku buruk tersebut.

d. Menjadi pengelola bumi. Seperti telah dijelaskan diatas, bahwa manusia diberi kekuasaan untuk mengelola bumi, maka hal itu menjadi kewajiban juga bagi manusia. 

3. Mukhayah; Manusia diberi kebebasan untuk menjadi mahluk beriman atau kufur. 
Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur'an sebagai berikut :

" Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, yakni kebajikan dan kejahatan." (Q.S: 90;10)



" Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur." (Q.S.76;3)


Pada prinsipnya, Allah telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran kepada manusia. Namun, manusia sendiri yang menentukan apakah ia akan mengambil jalan lurus untuk menjadi orang yang bersyukur, atau mengambil jalan kufur.


" Allah-lah yang menciptakan kamu, lalu diantara kamu ada yang kafir dan ada yang mukmin. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."  (Q.S.64;2)


" Katakan, Muhammad: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Barangsiapa menghendaki beriman, hendaklah ia beriman dan barangsiapa menghendaki kafir biarlah ia kafir". Sungguh, bagi orang zalim Kami telah sediakan neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika meminta minum, mereka akan diberi air seperti besi mendidih yang menghanguskan wajah. Itulah minuman paling buruk dan tempat istirahat paling jelek." (Q.S.18;29)  


Berdasarkan sisi negatif dan positif manusia tersebut, maka seorang muslim yang produktif akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Sangat efektif menggunakan waktu, karena semua orang diberi waktu yang terbatas, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an;  
    Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun." 
    (Q.S.7;34)
  2. Tekun dan selalu melakukan yang terbaik dalam bekerja, karena hidup tidak cukup sekedar pintar, tapi harus tekun. Rasul bersabda; " Sungguh Allah mencintai salah seorang diantara kamu yang melakukan pekerjaan itkon (tekun, rapih, dan teliti) (H.R. Bukhari)
  3. Menjadi pembelajar yang tekun (tafakur), karena Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu sia-sia. Dijelaskan dalam Al Qur'an sbb:

     " Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit serta bumi sambil berkata, "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia, Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."  (
    Q.S.3; 190-191) 
  4. Tidak mengenal putus asa, karena putus asa merupakan salah satu bisikan setan. Orang yang putus asa tidak akan punya energi.

Dalam Al Qur'an, sukses merupakan kata relatif yang menggambarkan keberuntungan.
Dengan menjadi muslim yang produktif, akan dapat meraih keberuntungan atau kesuksesan seperti digambarkan dalam Al Qur'an surat Al Mukminun.

Menurut pendapat Ibnu Abbas dalam ilmu tafsir, ada 7 macam keberuntungan dunia, yaitu:

  1. Hati yang syukur dan sabar
  2. Jodoh yang shaleh
  3. Anak yang shaleh
  4. Sahabat atau lingkungan yang sholeh yang membuat kita menjadi lebih baik
  5. Harta yang halal
  6. Ilmu yang diamalkan
  7. Umur yang berkah

Sedangkan keberuntungan di akhirat yaitu;
  1. Lulus menghadapi hisab di alam kubur; amal shaleh kita akan bicara apakah kita mendapat nikmat kubur atau siksa kubur. Jika mendapat nikmat kubur maka kita akan beristirahat di alam barzah. Orang beriman harus percaya pada 3 hal ghaib, yaitu: peristiwa ghaib (kematian), makhluk ghaib (jin dan malaikat), dan alam ghaib (alam kubur/barzah dan alam akhirat)
  2. Sukses di hari penghisaban di alam akhirat, seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an :


     " Adapun orang yang diberi catatan amal dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada keluarganya yang sama-sama beriman dengan gembira."  (Q.S.84; 7-9)
  3. Sukses menuju surga, setelah diuji dengan berbagai cobaan, seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an : 

    " Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu cobaan seperti yang dialami oleh orang-orang sebelummu? Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang dengan berbagai cobaan sehingga Rasul bersama orang-orang beriman berkata, "Kapan pertolongan Allah datang?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (Q.S. 2 ;214). " Yaitu surga 'Adn. Mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." (Q.S.13;23). 

Seorang muslim yang produktif, mempunyai 5 prinsip sukses dunia akhirat, yaitu;

  1. Kerja ikhlas; tidak perlu mengharapkan pujian dan tetap bekerja walau dicaci maki, biar Allah yang akan mencatatnya. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an :
     
    "Luqman berkata, "Hai anakku, sungguh, jika ada perbuatan seberat biji sawi, yang berada dalam batu, di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah Maha Halus , Maha Teliti. (Q.S.31; 16).  Maksud dari "Allah Maha Halus" ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimanapun kecilnya.
  2. Kerja keras
  3. Kerja tuntas. Dengan bekerja keras dan tuntas, berarti kita berusaha untuk menjadi yang terbaik. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
      " Allah yang menciptakan mati dan hidup, untuk mengujimu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya. Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
    (Q.S.67 ; 2)
  4. Kerja cerdas, seperti yang digambarkan dalam Al Qur'an surat Al Alaq
  5. Bingkai dgn doa. Semua usaha atau ikhtiar yang telah dilakukan hendaknya dibingkai dengan doa, seperti disebutkan dalam Al Qur'an :  
     " Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, jawablah bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a jika ia berdo'a kepada-Ku. Hendaklah mereka menaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (Q.S.2 ; 186)

Selain prinsip sukses dunia akhirat, seorang muslim yang produktif juga harus mempunyai pedoman hidup, diantaranya :
  1. Doa / Al Qur'an
  2. Pupuk diri dengan ilmu ke majelis taklim, karena akan mendapatkan beberapa manfaat, yaitu: dipermudah pintu surga, diangkat martabatnya oleh Allah, dan dilindungi oleh malaikat.
  3. Pupuk jiwa dengan tadabur qur'an
  4. Laksanakan semua itu dengan konsisten.

Itulah catatan yang saya rangkum hasil mengikuti kajian Majelis Percikan Iman, bersama Ust. Aam Amiruddin.  Semoga bisa bermanfaat bagi saya sendiri, maupun siapa saja yang membaca nya.  Semoga kita semua bisa menjadi seorang muslim yang produktif, yang mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Aamiin yaa Rabbal Alamiin...

Sumber gambar : google.co.id

Friday, June 24, 2016

Arti Kecantikan Sesungguhnya




Wanita yang tidak cantik bisa menjadi cantik kalau hatinya selalu memancarkan kebaikan dan kejujuran. Apa yang dikatakannya selalu mengacu pada aturan Allah Ta’ala. Wanita yang suka marah atau berlaku kurang positif dan tidak mampu menahan diri tidak termasuk dalam kategori wanita cantik, meskipun ia berkerudung. Kalau kita semakin dekat dengan Allah Ta’ala, maka rahmat dan kebaikan yang Allah berikan pada kita akan terpancar dalam diri secara otomatis. Itulah yang dinamakan Inner Beauty.

Yakni, kecantikan sesungguhnya dari dalam diri, bukan dari fisik yang langsing, kulit putih dan sebagainya. Sehingga, walaupun kita kedatangan orang yang tidak kita sukai maka kita tetap mampu tersenyum dan bisa menerima orang itu dengan baik.

Setiap orang pasti mengalami masa tua. Anti aging treatment yang murah dan paling baik adalah wudhu karena inilah yang bisa mencegah kulit keriput, menghilangkan flek hitam, mempertahankan awet muda dan membuat pipi halus. Ketika berwudhu kita pasrahkan pada Allah Ta’ala untuk membersihkan dan mensucikan kita ketika hendak bersujud dihadapan Nya. Dengan menjaga wudhu, wajah bisa menjadi bersih dan cerah. Dan air wudhu itu bisa menambah kecantikan wajah.

Setiap orang selalu ingin tampil cantik. Tetapi kecantikan itu berasal dari hati. Setiap orang akan cantik kalau orang itu selalu berbicara melalui hati.
Jadi, kebaikan hatilah yang akan memancarkan kecantikan dari diri seseorang.
Subhanallah…


Dikutip dari : Majalah Alia
Sumber Gambar : Google.co.id

Tuesday, June 14, 2016

Jadikan Sabar dan Sholat Sebagai Penolong





Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya banyak hal yang bisa membuat kita bersedih. 
Ditimpa musibah, bencana, kehilangan harta atau orang yang disayang, bahkan perlakuan dari orang di sekitar kita pun bisa membuat kita sedih dan kecewa.

Ketidakadilan dan perlakuan semena-mena kadang terasa menyakitkan bagi kita. Tidak diperdulikan atau diacuhkan kadang membuat kita sedih dan merasa terasing di dunia ini.
Begitu banyak ketidak adilan yang ada di sekitar kita, begitu banyak orang yang berbuat semena-mena, tidak memperdulikan perasaan sesamanya demi egonya.

Dalam Al Qur'an, banyak ayat-ayat yang menerangkan untuk menghadapi berbagai cobaan dengan Sabar dan Sholat...




Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah 2: 153).




“Taati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah berselisih sehingga kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang. Bersabarlah, sesunggnya Allah beserta orang-orang sabar (Q.S.Al-Anfal 8: 46)


Bersabarlah sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah kamu meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah tinggal didunia sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka, tidak ada yang dibinasakan, kecuali kaum yang tidak taat kepada Allah.” (Al-Ahqaf 46: 35)

Namun, kita pun harus tetap berikhtiar dengan rasa optimis untuk dapat menyelesaikan segala musibah atau masalah yang datang kepada kita, karena Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita.

Tetaplah bersyukur dalam kesulitan, karena setiap musibah yang datang bisa menjadi jalan untuk menghapus segala dosa dan kesalahan. Dan musibah yang datang merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT agar kita lebih matang dan dewasa dalam menghadapi segala persoalan.

Tidak selamanya peristiwa yang menyakitkan itu akan membawa keburukan. Bisa  jadi musibah yang datang akan membawa kebaikan pada kita. Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu akan datang kemudahan.

Allah Swt..sungguh maha adil, maha bijaksana...
Allah Swt sungguh mencintai umatnya yang bersabar...
Allah SWT  akan memberi keadilan bagi kita.
Berserah diri pada Allah SWT sungguh akan mampu menenangkan hati kita.

Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar:




“Kebajikan itu bukan menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat, melainkan beriman kepada Allah, Hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, serta memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, serta sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya dan mereka adalah orang-orang bertaqwa.” (Al-Baqarah: 177)


Semoga bermanfaat..

Dikutip dari berbagai sumber.

Sumber gambar : google.co.id

Thursday, June 9, 2016

Saat Kita Bersedih





Sahabat - sahabatku..

Ketika kita dilanda suatu kesedihan..
Biasanya yang ada dalam diri kita hanya rasa sedih, kecewa, marah, kesal dan emosi..
Sehingga tidak jarang kita mengambil keputusan sesaat ketika kita sedang emosi yang pada akhirnya mendatangkan penyesalan pada kita.. yang bukan hanya merugikan diri kita sendiri, tetapi orang - orang yang kita sayangi ikut dirugikan karena keputusan yang kita ambil ketika emosi ini.

Sahabatku...
Pernahkah kita merenungkan mengapa kita bisa mengalami kesedihan itu..
Ketika kita dilanda kesedihan, ketika kita disakiti oleh orang lain, dikecewakan, dikhianati... pernahkah kita renungkan.. sudah baikkah perbuatan kita terhadap orang sekitar kita... sudah sempurnakah kita tanpa kesalahan dan khilaf terhadap orang sekitar kita ?

Sahabatku...
Jika kita hanya memikirkan rasa sakit hati dan kecewa kita saja.. tentunya kita tidak akan bisa mensyukuri apa yang sudah diberikan Allah Swt untuk kita...

Bagaimanapun keadaan kita, apapun yg menimpa kita.. itulah hal terbaik yang diberikan Allah untuk kita... bagaimanapun keadaan kita.. senantiasa selalu berhuznudzan lah kepada Allah SWT dan orang orang sekitar kita.. Introspeksilah diri kita dahulu sebelum kita berfikir bahwa Allah tidak adil terhadap kita atau menyalahkan keadaan atau orang sekitar kita.

Yakinlah bahwa Allah Swt Maha tau yang terbaik untuk umat-Nya..
Allah Swt tidak pernah salah dalam memberi kepada umat-Nya..
Disetiap kesedihan, di setiap musibah yang kita hadapi...pasti tersimpan hikmah dan kebaikan untuk kita...

Berikut ada sebuah tulisan bagus yang ingin saya share disini, yang saya dapat dari rubrik Kata Kata Hikmah kiriman Ogy Febri Adlha.

" Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik kehidupan Kita,
Pada saat Kita gembira, Kita gembira sepenuhnya, sedangkan pada saat Kita sedih, Kita sedih sepenuhnya, setelah itu Kita sudah harus bersiap menghadapi episode baru lagi.
Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Allah, hidup baik, tidak menipu, saleh & selalu rendah hati.  Sukses itu tidak lagi menginginkan kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya kelebihan, keadaan dan kekurangan Kita apa adanya dengan penuh syukur."

Semoga tulisan ini bermanfaat.. Wallahu a’lam…

Sumber gambar : google.co.id

Wednesday, June 1, 2016

Hati yang Lapang




"Petunjuk Allah hanya diberikan kepada orang yang spesial….
Mereka adalah orang-orang yang oleh Allah telah di-LAPANGKAN DADANYA..
Maka tak ada nikmat dan anugerah yang amat besar selain nikmat BERSIH HATI dan LAPANG DADA." (Muhammad Ghazali dalam bukunya Khuluq al-Muslim)

Allah berfirman,Siapapun yang dikehendaki Allah untuk mendapat hidayah (petunjuk), Allah akan bukakan hatinya untuk menerima Islam. Dan siapapun yang dikehendaki-Nya sesat, Allah jadikan hatinya sempit dan sesak, seakan-akan sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (Q.S 6 ; 125)

Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW mengemukakan ciri-ciri orang yang hatinya terbuka (LAPANG), yaitu senantiasa mengingat tempatnya di akhirat, menjauhi keduniaan yang memperdaya, dan membekali diri menyongsong datangnya kematian.
Nabi Muhammad sendiri… disebut Allah SWT sebagai orang yang telah dilapangkan dadanya; "Bukankan Kami telah melapangkan hatimu?"  (Q. S. 94: 1).

Menurut Muhammad Ali al-Shabuni dalam buku tafsirnya Shafwat al-Tafasir, yang dimaksud dengan dilapangkan dadanya ialah bahwa hati Nabi SAW telah DIPENUHI dengan IMAN, DITERANGI dengan CAHAYA KEBAJIKAN dan KEBENARAN, serta DISUCIKAN dari berbagai KOTORAN dan DOSA-DOSA. Di dalam dada yang lapang dan hati yang bersih disitulah bersemayam IMAN dan TAKWA.  ”Tempat takwa itu di sini!” sabda Nabi Muhammad SAW, sambil menunjuk ke dadanya.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Abdullah bin ‘Amr dibikin penasaran oleh ”KEISTIMEWAAN” salah seorang Anshar.  Pasalnya, setiap kali melihat orang itu, Nabi SAW selalu berkata, ”Ini dia calon PENGHUNI SURGA!” 
Setelah diteliti dan diselidiki, Abdullah menjadi tahu keistimewaan orang itu. Dia adalah orang yang BERSIH HATI dan LAPANG DADA.  (H.R. Ahmad).

Orang yang bersih hati dan lapang dada, seperti dikemukakan di atas, tak lain adalah orang-orang yang mampu menekan secara maksimal kecenderungan-kecenduran buruk yang ada dalam dirinya, seperti ….rasa BENCI, DENGKI, IRI HATI, dan DENDAM KESUMAT.
Sebaliknya, ia juga mampu dan berhasil mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dalam dirinya menjadi KUALITAS-KUALITAS MORAL (akhlaq al-karimah) yang nyata dan aktual dalam kehidupannya.

Hanya orang yang lapang dada dan bersih hati seperti itu mampu dan sanggup mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri, juga hanya orang seperti itu yang dapat merasa senang dan gembira apabila melihat saudaranya mendapat kebaikan dan anugerah dari Allah SWT.  Orang yang demikian itu pula yang kelak akan mendapat perlindungan dari Allah SWT, seperti disebut dalam Al Qur'an ; ” Yaitu pada hari di mana harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan HATI yang BERSIH.” (Q.S. 26:88-89).

Semoga kita menjadi orang yang selalu berLAPANG DADA. Aamiin YRA..
(Sumber: Hikmah-Republika)

Sumber Gambar: google.co.id

Pengobatan Dengan Dzikir




Penyakit terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
  1. Penyakit takdir, penyakit yang terjadi karena takdir Allah SWT
  2. Penyakit pilihan, penyakit yang terjadi akibat kelalaian kita dalam menjaga kesehatan.
Untuk menjadikan dzikir sebagai obat, kita harus memahami dahulu hal-hal berikut ini :

I. Pengertian Dzikir
Dzikir adalah mengingat Allah atas dasar cinta dan rindu dan berupaya mendekatkan diri dengannya dengan berorientasi untuk lebih di sayangi Allah.

II. Konteks Dzikir
Konteks zikir ini terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu :
A. Dzikir kontekstual, adalah dzikir yang dilakukan karena ada situasi tertentu
B. Dzikir universal, adalah dzikir yang dilakukan dengan situasi dan kondisi apapun

III. Objek Dzikir
Objek dzikir ini terdiri dari :

1.Dzikrullah (mengingat Allah) 

Maksudnya, hidup kita siap utk diatur dengan aturan2 dari Allah, hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut :

Q.S.3_190

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal."  (Q.S.3 : 190).

Q.S.3_191

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Q.S.3 : 191).

2. Dzikrul maut (mengingat kematian).
Rasul bersabda, " perbanyaklah mengingat pemusnah kelezatan, yakni kematian" (H.R.Ibnu Maja)

3. Dzikrul azab (mengingat azab).
Artinya, kita meninggalkan maksiat bukan tidak nikmat melakukan maksiat itu tapi kita meninggalkan maksiat karena mengingat akibat  maksiat itu.  Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut :

Q.S.6_15

Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku."  (Q.S.6:15)

4. Dzikrul nikmat Allah (Menyadari nikmat Allah)
Menyadari akan nikmat yang Allah berikan ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

Q.S.35_3

"Hai manusia, ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan) ?"  (Q.S.35 : 3)

IV. Keutamaan Dzikir 
Dzikir mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya adalah:

1.Allah akan selalu mengingat orang-orang yang berdzikir
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

Q.S.2_152

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku." (Q.S.2 ; 152)

2. Akan melahirkan ketenangan
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

Q.S.13_27

"Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepada Muhammad mu'jizat dari Tuhannya?" Katakan, Muhammad: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang yang bertaubat kepada-Nya"  (Q.S.13 ;27)


(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.  (Q.S.13 ;28)

"Setiap kaum yg berkumpul dan mengingat Allah, mereka dikelilingi malaikat dan dirahmati Allah SWT"

3. Akan mendapat perlindungan Allah dihari kiamat.
Rasul bersabda, "Ada 7 golongan yang akan dilindungi Allah pada hari kiamat. Diantaranya orang yang berdzikir kepada Allah dgn menyendiri hingga berlinang air mata.. "

4. Dapat melepas ikatan syeitan.
Nabi bersabda, "Syetan mengikat kepala seseorang saat tidur dengan 3 ikatan.  Jika dia bangun dan berdzikir maka ikatan pertama akan lepas,  jika dilanjutkan dengan berwudhu akan lepas ikatan kedua dan jika sholat akan lepas ikatan ketiga. Jika dia sholat maka akan bersih jiwanya dan akalnya cerdas. Jika tidak melakukan sholat maka jiwanya kotor dan akalnya tidak cerdas."

5. Akan melembutkan hati.
Rasul bersabda, " Jangan banyak bicara kecuali yang mengandung dzikir kpd Allah. Karena sesungguhnya banyak bicara tanpa dzikir akan menggersangkan atau mengeraskan hati, dan manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang yang hatinya gersang/keras." (H.R.Tirmidzi)

Dengan membiasakan diri berdzikir dalam segala kondisi, maka otomatis kita akan mendapatkan keutamaan-keutamaan dzikir tersebut diatas sehingga hati menjadi tenang dan segala penyakit pun bisa terobati.. insya Allah..

Sumber : Majelis Percikan Iman, oleh Ust. Aam Amiruddin

Sumber gambar : google
Copyright © 2015 Catatan Kajian Majelis Taklim Bandung
| Distributed By Gooyaabi Templates