Featured

Thursday, July 28, 2016

Cara Menjaga Keberlangsungan Amal Shaleh




Segala sesuatu itu akan berlaku jika kita membiasakan nya, atau setelah ada konsistensi nya. Begitu juga dengan keimanan dan amal shaleh, harus terus dijaga keberlangsungannya.

Amal shaleh dapat dijaga keberlangsungannya dengan cara sebagai berikut :

1. Lakukanlah amal shaleh dengan pemahaman atau ilmu, seperti yang dijelaskan dalam Qur'an surat Al Alaq ; 



" Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Allah telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah yang Maha Mulia. Allah mengajarkan manusia dengan pena. Allah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (Q.S.96 ; 1-5)

Kata iqra (Bacalah!) dalam ayat ini diulang karena membaca, merenung, meriset, berkontemplasi tidak cukup satu kali, tetapi harus terus diulang agar hasilnya lebih matang. Ilmu itu didapat harus melalui proses ikhtiar, pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, bahkan jiwa.

Dengan terus menambah ilmu atau petunjuk, maka amal shaleh pun dapat terjaga keberlangsungannya, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :



" Allah akan semakin menambah petunjuk kepada orang-orang yang sudah mendapat petunjuk dan menganugrahkan ketakwaan kepada mereka." (.Q.S.47 ; 17)


2. Lakukan amal shaleh dengan cinta, karena cinta itu adalah energi. Bisa membuat yang rumit jadi sederhana, yang jauh jadi dekat, yang berat menjadi ringan, yang susah menjadi mudah, dll.  Jika sudah mencintai, bisa mengalahkan segalanya. Orang-orang yang beriman mempunyai cinta yang sangat besar kepada Allah Swt, seperti dijelaskan dalam Qur'an :



 " Diantara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Seandainya orang-orang zalim itu mengetahui, ketika melihat azab bahwa semua kekuatan itu milik Allah dan azab Allah sangat berat, pasti mereka menyesal."  (Q.S.2 ; 165)

Yang dimaksud orang-orang zalim dalam ayat ini adalah orang yang menyembah selain Allah. Maksudnya, ketika mereka melihat sesembahan mereka tidak memberikan manfaat sama sekali pada hari kiamat, mereka pasti meyakini bahwa seluruh kekuatan hanya milik Allah dan mereka sangat menyesali perbuatan itu.


3. Laksanakan amal shaleh secara bertahap, karena manusia hidup menuju kesempurnaan itu harus melalui proses yang bertahap, begitu pula dengan perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an :


Maka Aku bersumpah demi cahaya merah di waktu senja, demi malam dan apa yang diselubunginya, demi bulan apabila jadi purnama, sungguh, kamu akan menjalani hidup tingkat demi tingkat." (Q.S.84 ; 16-19)

Maksud ayat ini adalah bahwa manusia menjalani hidup itu bertahap, dari sel sperma menjadi bayi, lalu masa anak-anak, remaja, dewasa, dan akhirnya mati, kemudian dibangkitkan kembali.


4. Lakukan amal shaleh dengan mujahadah.
Maksudnya, amal shaleh harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, kerja keras, dan ikhtiar. Bersungguh-sungguh dalam mencari ridho Allah dan memerangi kemalasan, itu termasuk dalam jihad, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an ;



" Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhoan Kami, akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami kepada mereka. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik." (Q.S.29 ; 69)


5. Bersabar dalam menjalankannya. 
Segala amal shaleh yang dikerjakan akan menjadi sempurna jika kita bersabar dalam menjalankannya, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :



" Katakan (Muhammad),  "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."  (Q.S.39 ; 10)


6. Lakukan amal shaleh secara berjamaah.  
Carilah teman-teman yang satu tujuan dalam beramal shaleh, seperti doa nabi Ibrahim :



Ibrahim berdo'a: "Ya Tuhanku, berikan ilmu kepadaku dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh."  (Q.S. As syuara 26 ; 83)


7. Mohon doa pada Allah, agar hati kita selalu condong untuk melakukan amal shaleh, seperti yang dijelaskan dalam Al Qur'an : 



" Mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi"." (Q.S.3 ; 8)


Semoga kita bisa menjaga keberlangsungan amal shaleh kita dengan menjalankan cara-cara tersebut diatas.. Aamiin Yra..


Sumber : Kajian Majelis Percikan Iman oleh Ust. Aam Amiruddin

Tuesday, July 12, 2016

Fitnah dan Ghibah





Untuk membahas fitnah harus mengerti juga tentang gibah (gosip), karena keduanya tampak serupa namun tak sama. 

Ghibah atau gosip yaitu membicarakan sesuatu tentang orang lain yang tidak disukai orang itu, walaupun yang dibicarakan itu adalah benar.. seperti dijelaskan dalam Al Qur'an : 


" Hai orang-orang beriman! jauhilah banyak prasangka buruk, sesungguhnya, prasangka buruk itu dosa. Jangan kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu menggunjing sebagian lain. Apakah kamu mau memakan daging saudaramu yang sudah mati? Tentu kamu jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S.49 Al Hujurat: 12)

Sedangkan pengertian fitnah dalam bahasa Indonesia adalah membicarakan orang lain yang sifatnya menjatuhkan martabat tanpa didukung oleh fakta yang benar.

Islam mengharamkan gosip karena kita harus menjaga kehormatan sesama manusia..

Jadi bedanya ghibah dan fitnah : 
Ghibah itu membicarakan orang dengan fakta yang benar sedangkan fitnah adalah membicarakan orang lain tanpa bukti yang nyata..

Fitnah dalam Al Qur'an mengandung beberapa pengertian, diantaranya :

  1. Fitnah itu perbuatan buruk yang mendatangkan kemudharatan bagi orang banyak, contoh: membakar hutan, buang sampah ke sungai atau seenaknya. Hal itupun termasuk kedalam fitnah, seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :

     " Hai orang-orang beriman! penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila ia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu(500), ketahuilah sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Jauhkan dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim diantaramu. Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.(501)" (Q.S.8 Al Anfaal: 24-25)
  2. Fitnah itu adalah ujian yang berat berupa harta dan anak. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an :
     " Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu adalah cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar." (Q.S.8 Al Anfaal :28)
  3. Fitnah itu adalah ujian berupa kebaikan dan keburukan. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an :
    Setiap makhluk bernyawa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (Q.S.21 Al Anbiyaa; 35)
  4. Fitnah itu berupa godaan syetan, baik yang tampak dari golongan manusia ataupun yang tidak tampak dari golongan jin. Allah melarang kita mengikuti langkah syaitan, sebagaimana tertulis dalam Al Qur'an :
    Hai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu." (Q.S.2 Al Baqarah; 208).  Dan Allah pun menjamin bahwa setan tidak akan berpengaruh terhadap orang beriman dan bertawakal kepada Allah, tapi setan akan berpengaruh terhadap orang yang menjadikannya sebagai pemimpin. Sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an :


    " Apabila kamu hendak membaca Al Qur'an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sungguh, syaitan tidak akan berpengaruh terhadap orang beriman dan bertawakkal kepada Tuhan(662). Pengaruhnya hanya berlaku terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan mempersekutukannya dengan Allah." (Q.S.16 An-Nahl ; 98-100)
500 : Menyerumu berperang untuk meninggikan kalimat Allah dan menghidupkan Islam dan Muslimin. Juga berarti menyerumu pada iman, petunjuk, jihad, dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

501 : Ibnu Abbas menyatakan maksud ayat ini, bahwa setiap mukmin tidak diperkenankan untuk mengabaikan apalagi menyetujui perkara yang mungkar yang terjadi di hadapan mereka, maka akibatnya Allah akan menimpakan azab kepada mereka secara keseluruhan.  

662 : Sehebat dan sedahsyat apapun, gangguan dan godaan setan tidak akan berpengaruh pada orang-orang yang imannya kuat. Sihir, santet, dan pelet sama sekali tidak akan mencelakakan dan tidak akan menimpa orang-orang beriman dan bertawakal kepada Allah Swt.


Kita harus berusaha untuk bisa mengantisipasi fitnah, dengan cara:


  1. Antisipasi dengan taubat; Karena orang yang bertaubat akan didoakan oleh malaikat, seperti tertulis dalam Al Qur'an:


    " Malaikat-malaikat yang memikul 'Arsy dan yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya. Mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan bagi orang-orang beriman seraya berkata, "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan agama-Mu, serta peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala, Ya Tuhan kami, masukkan mereka ke surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka bersama orang saleh di antara nenek moyang, pasangan-pasangan, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkau Mahaperkasa, Mahabijaksana. Jauhkan mereka dari balasan kejahatan. Karena orang-orang yang Engkau jauhkan dari balasan kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya. Itulah kemenangan yang agung."' (Q.S.40 Al Mu'min; 7-9)
  2. Antisipasi dengan doa, karena doa mempunyai kekuatan untuk merubah yang buruk menjadi baik. Seperti telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya: Dahsyatnya Kekuatan Doa.
Semoga tulisan ini bermanfaat kita semua agar dapat menghindari perkataan dan prasangka yang tidak baik terhadap orang lain...



Sumber tulisan  : Kajian Majelis Percikan Iman, oleh Ust. Aam Amiruddin

Sumber gambar : google.co.id
Copyright © 2015 Catatan Kajian Majelis Taklim Bandung
| Distributed By Gooyaabi Templates