Featured

Wednesday, October 28, 2020

Mengenal Al Awwal, Al Akhir, Az Zhahir dan Al Batin

 




Keempat nama Allah ini disebut secara bersamaan oleh Allah dlm 1 ayat, yaitu :


هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


"Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zhahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S.57 Al Hadid : 3)


Makna Al Awwal adalah yang paling awal, tidak ada sesuatupun sebelum Allah. Dan keberadaan Nya tidak diawali oleh ketiadaan. Sebelum ada waktu, sebelum ada tempat, sebelum ada apapun Allah sudah ada terlebih dahulu. Sebelum Allah, tidak ada sesuatupun.
Al Akhir maknanya adalah tidak ada sesuatupun setelah Allah. Keberadaan Allah tidak diakhiri oleh ketiadaan. Tidak diawali oleh ketiadaan. Allah tidak pernah tidak ada. Allah selalu ada.
Al Zhahir adalah yang paling zahir, artinya tidak ada sesuatupun diatas Allah. Allah lah yang paling atas diseluruh makhluk Nya.
Sedangkan makna Al Batin adalah yang paling bawah. Tidak ada sesuatupun dibawah Allah Azza Wa Jalla. 


Dan hal ini ditafsirkan oleh Rasul SAW dalam salah satu hadis yang shahih dari Imam Muslim;
Dari Abu Kharaerah r.a. dia berkata, " Rasul memerintahkan kami, apabila kami sudah naik ke tempat pembaringan kami, hendaklah kami berdoa sebagai berikut : " Ya Allah Rabb penguasa seluruh langit dan penguasa seluruh bumi, dan penguasa seluruh arsy. Engkau adalah Rabb kami dan Rabb dari segala sesuatu. Engkaulah yang menumbuhkan benih-benih dan biji-bijian, Engkaulah yang menurunkan taurat, injil dan Al Qur'an. Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau sudah memegang ubun-ubun dari segala sesuatu itu. Ya Allah Engkaulah Al Awwal, tdk ada sesuatupun sebelum Engkau, Engkaulah yg paling akhir, tdk ada sesuatupun setelah Engkau. Engkaulah yg zhahir maka tidak ada sesuatupun diatas-Mu. Engkaulah yang Batin, tidak ada sesuatupun dibawah-Mu. Lunaskanlah semua hutang-hutang kami, dan berikan kecukupan kepada kami dari kefakiran."" (H.R.Imam Muslim)


Dan poros bagi keempat nama ini menjelaskan Maha Meliputi Allah terhadap seluruh makhluknya. Dan peliputan Allah terhadap seluruh makhluknya ada 2 jenis, yaitu :


1. Zamaniah, artinya waktu.
Allah meliputi seluruh waktu dan Allah meliputi seluruh tempat. Seluruh waktu diliputi oleh Allah, dicakup oleh Allah maka maknanya adalah tidak ada sesuatupun sebelum dan setelah Allah. Allah yang paling awal dan paling akhir. Seluruh makhluk berada ditengah-tengah antara awal dan akhir. Dengan kata lain, Allah selalu ada tidak pernah tiada dan tidak akan pernah tiada.

2. Makaniah, artinya tempat.
Allah meliputi seluruh tempat maknanya tidak sesuatupun diatas Allah. Dan Allah berada diatas Arsy. Masing-masing jarak antara langit pertama sampai ke ketujuh, dan antara langit ke tujuh sampai ke kursi Allah dan dari kursi Allah ke arsy Allah masing-masing dipisakan oleh air. Ketebalan air ini setebal antara langit dan bumi.
Dibawah kita ada 7 lapis bumi dan ada ujung dari seluruh makhluk, tetapi tidak ada keterangan diantara ketujuh lapis bumi ini dipisahkan oleh apa. Dan dibawah lapis yg paling bawah tidak ada makhluk lain selain Allah.
Tidak ada sesuatupun yang lebih bawah dan lebih atas dari Allah SWT. Allah Maha Meliputi/Mencakup seluruh tempat di jagat raya ini dan meliputi seluruh waktu juga.


Berdasarkan hal itu. Makna kezhahiran Allah adalah Allah diatas seluruh makhluknya, lebih tinggi dari segala sesuatu, dan kebathinan Allah adalah Allah dibawah seluruh makhluknya. Akan tetapi,  sekalipun demikian, Allah lah yang paling dekat terhadap seluruh makhluknya. 

Sebagaimana diungkapkan oleh Allah SWT : "Kami lebih dekat kepada mereka dibanding kamu. Lebih dekat daripada urat leher mereka sendiri." Maknanya, Allah mengetahui isi hati, isi jiwa apapun yang tersembunyi dari seluruh urusan. Baik yang ghaib atau yang nyata, yang jauh atau yang dekat, semua diketahui oleh Allah SWT.


Allah berfirman, "Dia lah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi pada 6 hari, kemudian Dia mengetahui apa yang masuk kedalam bumi/tanah dan apa yang keluar. Dia mengetahui apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke langit. Dia menyertai kalian dimana saja kalian berada."
Allah Maha Mengetahui termasuk isi hati manusia yang tidak diketahui manusia lainnya, Allah Maha Mengetahui. Jadi, Zhahir dan Batin nya Allah bermakna, Allah meliputi seluruh tempat, baik itu tempat yang nyata maupun yang ghaib. Semua diliputi Allah. Makhluk ada di tengah-tengahnya.


Apa konsekwensi/akibat dari keyakinan bahwa Allah meliputi waktu dan tempat, Allah yang paling awal dan yang paling akhir?
Jika seorang muslim mengetahui kandungan nama yang agung ini, maka dia akan mengetahui kesempurnaan, keagungan sifat Maha Meliputinya Allah SWT. Maka orang tersebut akan bermuamalah dengan isi kandungan nama-nama dari Allah, berupa dia akan merasa hina, rendah, tawadhu menghambakan dirinya kepada Allah. 


Mengetahui bahwa Allah Al Awwal, maka akan melahirkan sikap bahwa Allah lah satu-satunya yang kemudian melahirkan berbagai macam kebaikan dan manfaat bagi manusia, akan lahirnya sikap tawadhu, bertawakal dan bersandar hanya kepada Allah. Juga akan melahirkan kemurnian perasaan ta'aluk, keterkaitan dengan seluruh aturan Allah yang Allah berlakukan di alam jagat raya ini. Karena semuanya diatur oleh Allah, maka tadak ada tempat bersandar dan meminta pertolongan kecuali kepada Allah SWT. 


Lalu mengetahui bahwa Allah Al Akhir, akan melahirkan sikap menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan jangka pendek ataupun jangka panjang. Tidak ada tujuan lain selain Allah. Tidak ada yang diinginkan selain apa yang ada di sisi Allah Azza Wa Jalla. Seluruh tempat berpulang hanya kepada Allah. Seluruh tempat yang dituju hanya Allah SWT. Maka dari sini akan melahirkan keikhlasan. Selain hal itu (selain Allah) akan hancur atau binasa. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur'an (Q.S. Ar Rahman dan Q.S. Al Qasas).
Maka, keyakinan bahwa Allah SWT adalah yang paling akhir, akan membuat seluruh niat/maksud hanya ditujukan kepada Allah.


Adapun keyakinan bahwa Allah itu Zhahir, akan lahir sikap fokusnya hati hanya kepada Allah. Tawadhu merendahkan diri kepada keagungan Allah Azza Wa Jalla. Karena, hanya Allah-lah satu-satunya dzat yang patut disembah. Selain Allah ada sesembahan, tetapi sesembahan yg bathil. Dan itu tidak layak disembah. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an. (Q.S. Al-Hajj :62, dan Q.S.Lukman).


ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ


"Demikianlah kebesaran Allah. Karena Allah, Dialah Tuhan Yang Hak. Apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang batil, dan sungguh Allah Yang Mahatinggi, Mahabesar." (Q.S.22.Al-Ḥajj : 62)


Adapun orang yang tidak beriman kepada kezhahiran Allah, maka apabila mereka ditimpa suatu kemalangan, hatinya tidak akan fokus kepada Allah. Karena dia tidak mengetahui bahwa keberadaan Allah ada dimana-mana.


Meyakini kabathinan Allah, akan melahirkan Tazkiyatun Nafs, faktor bersihnya jiwa kita dilihat oleh Allah, maka kita akan selalu berusaha membersihkan jiwa dan hatinya dari segala penyakit hati.


Dari keempat nama Allah ini akan melahirkan sikap tawakal, bersandar kepada Allah SWT, ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT, merendahkan menghinakan diri karena Agungnya Allah SWT. Maka jiwa yang seperti ini akan terbebas, terbersihkan dari sikap was was yang membinasakan dan keragu-raguan yang bisa diombang ambingkan oleh syetan. Maka dari keempat nama Allah yang agung ini, akan melahirkan sikap/karakter yang luar biasa bagusnya bagi manusia. Dia tidak akan takabur, dia akan rendah hati, merasa hina dihadapan Allah, akan tawadhu dalam bersikap di hadapan Allah dan manusia.


Dalam salah satu hadis disebutkan oleh Ibnu Abbas bahwa semua manusia mempunyai perasaan keragu-raguan dalam hatinya, sampai Allah menurunkan 1 ayat dalam Al Qur'an :


فَإِنْ كُنْتَ فِي شَكٍّ مِمَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ فَاسْأَلِ الَّذِينَ يَقْرَءُونَ الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ لَقَدْ جَاءَكَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ


"Jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang wahyu yang Kami turunkan kepadamu, tanyakanlah kepada orang yang membaca Kitab sebelummu. Sungguh, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang yang ragu." (Q.S.10.Yūnus : 94).


Oleh karenanya, jika kita mempunyai keragu-raguan tentang segala sesuatu, maka bacalah Q.S.57 Al Hadid :3 seperti tertulis di awal tulisan ini.


Sumber :
Kajian Tarbiyah Sunnah Channel
Fiqih Asmaul Husna
Ust. Abu Haidar As Sundawy
Selasa, 6 Okt 2020

Monday, October 12, 2020

Yang Maha Kuat




Penjelasan tentang sifat Allah Al Qawi (Yang Maha Kuat) dalam Al Qur'an dijelaskan dalam beberapa ayat, diantaranya :


اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

"Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya. Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S. 42.Asy-Syūrā : 19)


كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

" Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S.58.Al-Mujādalah : 21)


فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا صَالِحًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِئِذٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

" Ketika azab Kami datang, Kami selamatkan Shaleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Kami pun menyelamatkan mereka dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S.11.Hūd : 66)


Sedangkan untuk sifat Allah Al Matin (Yang Maha Kokoh) dijelaskan dalam ayat :


إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

" Sesungguhnya, Allah adalah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan, sangat kokoh." (Q.S.51.Aż-Żāriyāt : 58)


Berdasarkan ayat-ayat tersebut diatas, jadi makna al Matin adalah dahsyatnya kekuatan (kokoh), sedangkan makna al Qawi adalah dzat yang tidak ada sesuatupun yang bisa mengalahkan atau melemahkannya. Tidak ada yang bisa menolak ketentuannya.
Tidak ada orang yang mulia kecuali dia dimuliakan oleh Allah
Tidak ada orang yang hina kecuali dia dihinakan oleh Allah


إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

" Jika Allah menolongmu, tidak ada yang dapat mengalahkanmu. Namun, jika Allah tidak menolongmu, siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karenanya, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal." (Q.S.3.Āli 'Imrān : 160)

Didalam Qur'an Surat Al Baqarah ayat 165, diterangkan bahwa orang-orang yang menyembah selain Allah, pada hari kiamat akan diperlihatkan azab kepada mereka, merekapun melihat sesembahan mereka tidak dapat memberikan manfaat sama sekali pada hari kiamat, dan merekapun mengetahui bahwa seluruh kekuatan hanyalah milik Allah, akan tetapi mata mereka telah buta saat didunia sehingga mereka mengambil tandingan terhadap Allah.


وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

" Diantara manusia ada yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Seandainya orang-orang zalim itu mengetahui, ketika melihat azab pada hari Kiamat, bahwa semua kekuatan itu milik Allah dan azab Allah sangat berat, pasti mereka menyesal." (Q.S.2.Al-Baqarah : 165)


Diantara bukti-bukti kekuatan Allah adalah :

1. Allah menolong para Nabi-Nya. 
Dalam beberapa ayat Al Qur'an dijelaskan bahwa Allah pasti menolong siapa saja yang menolong agamanya, karena sesungguhnya Allah mahakuat mahagagah.

فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا صَالِحًا وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَمِنْ خِزْيِ يَوْمِئِذٍ ۗ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

" Ketika azab Kami datang, Kami selamatkan Shaleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Kami pun menyelamatkan mereka dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S.11.Hūd : 66)


لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

" Yaitu orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar , hanya karena mereka berkata, "Tuhan kami ialah Allah." Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebagian manusia kepada sebagian yang lain, tentu biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah telah dirobohkan. Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S.22.Al-Ḥajj : 40).

كَتَبَ اللَّهُ لَأَغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

" Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang." Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S.58.Al-Mujādalah : 21)

وَرَدَّ اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِغَيْظِهِمْ لَمْ يَنَالُوا خَيْرًا ۚ وَكَفَى اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ الْقِتَالَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ قَوِيًّا عَزِيزًا

"Allah menghalau orang-orang kafir itu. Keadaan mereka penuh kejengkelan karena mereka juga tidak memperoleh keuntungan apa pun. Cukuplah Allah yang menolong orang-orang mukmin dalam peperangan. Allah Mahakuat, Mahaperkasa."  (Q.S.33. Al Ahzab: 25)

2. Dibinasakannya orang-orang dzalim. 
Orang-orang yang durhaka akan dibinasakan walaupun kekuatan mereka dahsyat. Contohnya seperti Fir'aun.
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an :

كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ ۙ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Keadaan mereka serupa dengan keadaan pengikut Fir'aun dan orang-orang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksa-Nya."  (Q.S.8.Al-Anfāl : 52)

  .ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانَتْ تَأْتِيهِمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَكَفَرُوا فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّهُ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ

"Hal itu terjadi karena sesungguhnya rasul-rasul telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti nyata, lalu mereka mengingkarinya sehingga Allah mengazab mereka. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahakeras hukuman-Nya. Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata." (Q.S.40. Al Ghafir: 22-23)

3. Tegaknya lagit dan bumi dengan perintah dan pemeliharaan Allah. 
Tidak ada yang luput dari pengaturan dan pandangan Allah. Allah tidak merasa berat memelihara langit dan bumi. Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat Al Qur'an :

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, serta tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa yang di hadapan dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa pun tentang ilmu Allah, kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kekuasaan-Nya meliputi langit dan bumi. Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi, Mahabesar." (Q.S.2.Al-Baqarah : 255)

أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَكَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً ۚ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا

" Tidakkah mereka bepergian di bumi, lalu melihat bagaimana akhir kehidupan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul, padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahakuasa." (Q.S.35 Fathir :44)

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

" Mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."  (Q.S.67 Al Mulk: 1)

4. Rizki itu seluruhnya ada di tangan Allah. 
Allah memberikan rizki kepada siapa saja yang Allah kehendaki, seperti tertulis dalam ayat-ayat Al Qur'an sbb :

اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيزُ

"Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya. Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa." (Q.S.42.Asy-Syūrā : 19)

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

"Sesungguhnya, Allah adalah Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan, sangat kokoh." (Q.S.51.Aż-Żāriyāt : 58)
 
Tidak ada kemampuan seorang hamba dalam menerima manfaat atau menolak madharat selain karena Allah. 

وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ إِنْ تَرَنِ أَنَا أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا

"Mengapa ketika memasuki kebunmu tidak mengucapkan "Masya Allah, la quwwata illa billah" (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud). Tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, sekalipun kamu berkeyakinan bahwa harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu." (Q.S.18.Al-Kahf : 39)

Rizki bukan merupakan indikator kemuliaan dari Allah, bukan indikator cinta dan kasih sayang Allah. Maka rizki lebih banyak diberikan Allah kepada orang yang durhaka/kafir.

Orang yang semakin banyak rizki nya, semakin berat pula bebannya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Kemuliaan seseorang tidak dilihat dari kekayaannya, tetapi dari keimanan dan ketakwaan nya.

5. Tidak ada tempat berlari kecuali berlari kepada Allah. 
Tidak ada tempat yang bisa menyelamatkan dari azab Allah kecuali kembali kepada Allah (taubat). Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an dalam beberapa ayat, diantaranya : 

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَبَقُوا ۚ إِنَّهُمْ لَا يُعْجِزُونَ

"Janganlah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat lolos dari siksa Allah. Sungguh, mereka tidak dapat melemahkan Allah."  (Q.S. 8.Al-Anfāl : 59)
 

وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعْجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا

"Sungguh, kami (jin) yakin bahwa kami tidak mampu melepaskan diri dari kekuasaan Allah di bumi dan tidak pula dapat lari dari-Nya." (Q.S.72.Al-Jinn : 12)  


وَمَنْ لَا يُجِبْ دَاعِيَ اللَّهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي الْأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءُ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

"Siapapun yang tidak menerima seruan orang yang mengajak kepada Allah, Ia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di bumi, padahal tidak ada pelindung selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata." (Q.S.46.Al-Ahqāf : 32)


فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ ۖ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ

"Maka segeralah kembali kepada Allah. Sesungguhnya, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu."  (Q.S.51.Aż-Żāriyāt : 50)


6. Allah Maha Pelaksana terhadap apa saja yang diinginkan-Nya. 
Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Allah kehendaki pasti tidak akan terjadi. Tidak ada suatu gerak atau kejadian apapun, tidak ada kemuliaan atau kehinaan selain atas kehendak Allah, juga tidak ada syafaat selain atas kehendak Allah. 

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

"Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Allah bersemayam di atas 'Arsy. Allah menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Allah ciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang yang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." (Q.S.7.Al-A'rāf : 54)
 

مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

"Tidak ada yang dapat menahan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia, maka tidak ada yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan-Nya maka tidak ada yang sanggup untuk melepaskannya setelah itu. Allah lah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."  (Q.S.35.Fāṭir : 2)


إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

"Sesungguhnya Dia-lah Allah, Tuhan kamu yang menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa. Allah bersemayam di atas 'Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali dengan izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Allah. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" (Q.S. 10.Yūnus : 3)


Kekufuran, perbuatan syirik, bid'ah, kemaksiatan, dan yang lainnya pun terjadi atas kehendak Allah. Karena apa yang Allah kehendaki belum tentu Allah ridhoi dan Allah cintai. Buktinya, semua perbuatan buruk tersebut pun dikehendaki Allah tetapi tidak diridhoi Allah. Karena hal tersebut adalah ujian dan cobaan bagi manusia dari Allah, karena hal-hal tersebut kebanyakan merupakan hal yang menyenangkan bagi manusia. Maka dengan hal tersebut Allah akan memilih siapa orang yang beriman dan siapa orang yang tidak beriman. Juga hal tersebut merupakan ujian reaksi dari orang-orang kafir terhadap orang mukmin, ahli bid'ah pasti benci kepada ahli sunnah, orang kafir pasti benci kepada orang beriman karena dianggap sok tahu.
Kadang Allah juga tidak menghendaki apa yang dicintai-Nya, contoh Allah menyukai orang yang beriman tetapi tidak semua orang dikehendaki Allah mendapatkan hidayah.

Oleh karena itu, Allah menyatakan dalam Al Qur'an bahwa diantara orang-orang yang memperoleh anugerah berupa hidayah dari Allah yang tidak Allah berikan kepada orang-orang yang tidak dikenedaki-Nya, akan muncul gap/celah. Dan itu muncul disebabkan ujian dan cobaan.

Dari keimanan seorang hamba terhadap sifat Al Qawwi dan Al Matin ini maka akan lahir beberapa sifat positif, yaitu : 
  • Tunduk, patuh taat kepada Allah SWT. 
  • Hanya bersandar kepada Allah SWT. 
  • Bertawakkal kepada Allah dengan sebaik-baik tawakkal. 
  • Pasrah kepada keagungan dan kekuatan Allah azza wajalaa. 
  • Menyerahkan segala urusan kepada Allah serta berlepas diri dari kekuatan kecuali kepada Allah. 

Berdasarkan hal tersebut, maka kalimat Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah (tidak ada daya upaya, tidak ada kemampuan kecuali dari Allah) begitu tinggi nilainya. Begitu besar kadarnya, begitu agung dampaknya.

Berkata Rasul kepada Abdulllah bin Qiss, " Wahai Abdullah bin Qiss katakan olehmu, " Laa Haula Walla Quwwata Illa Billah", sebab kata tersebut merupakan perbendaharaan surga."

Ini adalah kalimah yang mencerminkan kepasrahan diri, meyerahkan urusan kepada Allah, bersandar kepada Allah, tidak memohon atau meminta kekuatan selain kepada Allah, pengakuan seorang hamba tidak memiliki kemampuan untuk mengurus urusan apapun, tidak ada kemampuan untuk menolak keburukan tidak ada kekuatan untuk meraih kebaikan kecuali kepada Allah SWT. 

Tidak bisa seorang hamba berpindah dari kemaksiatan kepada ketaan, dari kondisi sakit kepada kesehatan, dari lemah menjadi kuat, dari kurang menjadi lebih, kecuali semuanya karena Allah. Maka siapa orang yang mengatakan kalimah ini dengan sebenar-benarnya dan mengaplikasikan isi kandungannya berupa tawakkal kepada Allah, menyerahkan urusan kepada Allah dan bersandar dengan sebaik-baik penyandaran kepada Allah, dia akan ditunjuki, diberi hidayah, dilindungi, dicukupi. Dia akan menjadi manusia yang hatinya paling kuat dan keadaannya paling bagus. 
Dalam salah satu atsar disebutkan, siapa orang yang ingin menjadi manusia yang paling kuat hendaklah dia bertawakal kepada Allah. Siapa orang yang ingin menjadi paling kaya hendaklah dia meyakini bahwa apa yang ada di tangan Allah lebih dia yakini, lebih dia percaya daripada apa yang ada ditangannya. Dan itu semua menjadi buah dari keimanan kita kepada nama Allah Al Qawwi dan Al Matin.


Sumber : 
Kajian Tarbiyah Sunnah (Online)
Fiqih Asmaul Husna
Ust. Abu Haidar As Sundawy.

Copyright © 2015 Catatan Kajian Majelis Taklim Bandung
| Distributed By Gooyaabi Templates