Featured

Monday, May 30, 2016

Pertolongan Allah




Ada 2 macam pertolongan Allah Swt, yaitu pertolongan Allah di dunia dan pertolongan Allah di akhirat.
Dalam kesempatan berikut ini akan dibahas tentang pertolongan Allah di dunia.

Ada 5 macam pertolongan Allah di dunia, yaitu :

1. Kesuksesan (keberhasilan) ; 
Suatu kesuksesan tidak luput dari pertolongan Allah Swt. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb : 



Dan ada lagi balasan lain yang kamu sukai, yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin." (Q.S 61:13)


2. Doa yang terkabulkan; 

Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb :



Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepada-Ku. Hendaklah mereka menaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran." (Q.S 2 ; 186)

Berdoa tidak perlu dengan suara yang keras, cukup dengan suara lembut, karena Allah maha dekat dengan hamba-hamba Nya. Ayat ini juga menegaskan bahwa orang-orang yang selalu merawat imannya dan mentaati perintah-perintah-Nya, maka do'a nya akan lebih berpeluang terkabulkan.

3. Ketenangan bathin; 

Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb : 



Allah-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan mereka. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana." (Q.S 48 ; 4)

Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin, seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan, dsb.

4. Perasaan nikmat berada di jalan kebenaran; 

Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb; 



Siapapun yang dikehendaki Allah untuk mendapat hidayah (petunjuk), Allah akan bukakan hatinya untuk menerima Islam. Dan siapapun yang dikehendaki-Nya sesat, Allah jadikan hatinya sempit dan sesak, seakan-akan sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (Q.S 6 ; 125)

Dalam sejumlah riwayat, Rasulullah SAW mengemukakan ciri-ciri orang yang hatinya terbuka (lapang), yaitu senantiasa mengingat tempatnya di akhirat, menjauhi keduniaan yang memperdaya, dan membekali diri menyongsong datangnya kematian.

5. Mendapatkan keberkahan hidup

Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an sbb : 



Seandainya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Namun, mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Maka, Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S 7 ; 96)

Cara untuk mendapatkan kelima pertolongan Allah di dunia tersebut diantaranya sbb ;

1. Tinggalkanlah hal-hal yang tidak bermanfaat (Isilah hidup dengan karya-karya terbaik yang bisa kita lakukan).
 

Dijelaskan dalam Al Qur'an  sbb : 



" Seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, "Hai Musa! Sesungguhnya para petinggi negeri ini sedang berunding untuk membunuhmu. Keluarlah dari kota ini, sungguh aku tulus menasehatimu." (Q.S 28 ; 20)

2. Memelihara amanah. 

Dijelaskan dalam Al Qur'an sbb : 



Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu menghianati amanat yang dipercayakan kepadamu, padahal kamu mengetahui." (Q.S 8 ; 27). 

Yang termasuk amanat disini diantaranya adalah: Kesehatan, umur, harta, ilmu, turunan (anak), jabatan (kedudukan), dan janji.

3. Menjaga /memelihara jiwa sabar dan shalat. 

Dijelaskan dalam Al Qur'an sbb: 



Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Shalat itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (Q.S 2 ; 45).  

Beberapa cara agar sholat kita khusyuk :  
  • Jadikan sholat sebagai kebutuhan, 
  • Pahami doa sholat, 
  • Eleminasi/hindari hal-hal yang akan mengganggu sholat, baik internal maupun eksternal.
4. Memperbanyak istighfar. 

Dijelaskan dalam Al Qur'an sbb : 



Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, siapa yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu dengan penuh kesadaran." (Q.S 3 ; 135)

Yang dimaksud perbuatan "keji" (fahisyah) adalah dosa besar yang akibatnya tidak hanya menimpa diri sendiri, tapi juga orang lain, seperti zina dan riba. "Mendzalimi diri sendiri"  ialah melakukan dosa yang akibatnya hanya menimpa diri sendiri, baik besar maupun kecil.

5. Berjihad dengan jiwa dan harta. 

Dijelaskan dalam Al Qur'an sbb : 






" Hai orang-orang beriman! Maukah Aku tunjukkan kepadamu suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihadlah di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Allah pasti mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, serta menempatkanmu di tempat tinggal yang baik didalam surga  'Adn. Itulah kemenangan yang agung." (Q.S 61 ; 10-12)

6. Rajin ber infaq/bersedekah dan meringankan beban orang lain

Rasulullah Saw bersabda: "Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama si hamba itu suka menolong orang lain." (H.R.Muslim)                                                                  

“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan yang sangat dari  kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (H.R. Muslim)

Semoga Allah Swt senantiasa memberikan pertolongan kepada kita semua... Amin Ya Rabbal Alamin...

Sumber : Majelis Percikan Iman  oleh : Ust. Aam Amiruddin, Lc.

Image by google

Saturday, May 28, 2016

Orang - orang yang Didoakan Malaikat




Orang - orang yang Didoakan Malaikat itu diantaranya :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’"
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf"
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu"
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia"
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat"  (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’"  (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’".  (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur"  (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh"  (Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"  (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Semoga kita bisa menjadi salah satu dari orang-orang yang didoakan oleh malaikat.. Aamiin YRA..


Sumber Tulisan Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi (Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005)

Images by : google

Friday, May 27, 2016

Peranan Qalbu sebagai pondasi dalam pergaulan




Qalbu mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pondasi dalam pergaulan, diantaranya :

1. Qalbu sbg pusat penalaran (Brain) ;

Penalaran (brain) berfungsi utk :

>> Menyimak, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al A'Raaf ayat 100 sbb ;


"Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah (lenyap) penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?"  (Q.S. 7:100)

>> Mengerti, dijelaskan dalam Al Qur'an surat At Taubah ayat 93 sbb ;


"Sesungguhnya alasan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu, (untuk tidak ikut berperang), padahal mereka itu orang-orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka)."
(Q.S. 9 : 93)

>> Memahami, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al A'Raaf ayat 179 sbb ;


"Dan Sungguh, akan Kami isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."  (Q.S. 7: 179)

>> Menganalisa, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Mu'minuun ayat 69 sbb ;



"Ataukah mereka tidak mengenal rasul mereka (Muhammad), karena itu mereka memungkirinya?"  (Q.S. 23 : 69)

>> Menemukan solusi, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Anfaal ayat 22, sbb ;


"Sesungguhnya mahluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti."  (Q.S.8.22)


2. Qalbu sbg pusat emosi (beauty)

Emosi berfungsi utk :

>> Patuh, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Mujaadilah ayat 16 sbb ;


"Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang menghinakan." (Q.S. 58 : 16)

>> Peka terhadap suatu persoalan, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Anfaal ayat 2 sbb ;


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah595gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (Q.S.8;2)

595 : Dimaksud dengan disebut Allah itu ialah : menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya.
>> Muara ketenangan, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Ar Ra'd ayat 28 sbb ;


"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Q.S. 13:28)

>> Telaga cinta dan kerinduan, dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 165 sbb ;


"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu106 mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)." (Q.S. 2: 165)
106 : yang dimaksud dengan orang yang zalim disini adalah orang-orang yang menyembah selain Allah. Maksudnya, ketika orang yang zalim tersebut melihat sesembahan mereka tidak memberikan manfaat sama sekali pada hari kiamat, mereka pasti menyakini bahwa seluruh kekuatan hanya milik Allah.

3. Qalbu sebagai penentu aktualisasi diri (behavior)

Behavior berfungsi untuk :

>> Mewujudkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan
>> Mensinergikan aspek penalaran dan emosi menjadi amaliah yang nyata


Jika peranan Brain, Beauty dan Behavior ini sudah kita terapkan sebagai pondasi pergaulan, maka kita akan mampu untuk :
  • Tabayyun (klarifikasi), meneliti kebenaran dari berita yg datang kepada kita
  • Menjauhi dengki
  • Memiliki jiwa qona'ah (merasa nikmat dgn apa yg ada di genggaman)
  • Jujur
  • Memiliki jiwa tawakal
  • Menghiasi diri dengan ridho

Maka kita akan menjadi perempuan tercantik lahir dan bathin..

>> Hidup itu tidak seperti yang kita inginkan tapi seperti yang kita hadapi / jalani <<

Semoga Bermanfaat...


Sumber : Majelis Percikan Iman oleh Ust.Aam Amiruddin, M.Si

Image by : google

Thursday, May 26, 2016

Wasiat Rasulullah S.A.W kepada Aisyah




Saiyidatuna ‘Aisyah r.’a meriwayatkan, Rasulullah S.A.W bersabda, “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…”

Intisari wasiat Rasulullah S.A.W tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka. Di antara sebab-sebabnya ialah mereka itu:
Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah.
Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah.
Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.
Wahai, Aisyah, ketahuilah :
  1. Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah.
  2. Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
  3. Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
  4. Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suaminya di tempat tidur atau menyusahkan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
  5. Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
  6. Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun.
  7. Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk di hadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
  8. Bahwa isteri yang mengandung (hamil) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
  9. Bahwa isteri yang bersalin (melahirkan), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
  10. Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah

Yaa Allah… ampunilah kami…ampunilah dosa dosa kami…. kami bertaubat yaa kepada Mu… Allah… tunjukkanlah kami pada jalan-Mu, jalan yang Engkau ridhoi.., bimbinglah keluarga kami, jadikanlah kami sebagai istri yang solehah dan penyejuk hati, jadikan anak anak kami sebagai anak anak yang soleh – solehah, sebagai penyejuk hati bagi kedua orang tuanya dan sebagai pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa…
Amin Ya Rabbal Alamin...

Image by : google

Pengaruh Keimanan dalam Kehidupan





Iman dalam kehidupan kita akan menimbulkan hal-hal sbb ;

1. Iman akan menumbuhkan keberanian:
" Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu.  Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Q.S. Ali Imran : 145)

2. Iman akan melahirkan ketenangan batin :




" Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana " (Q.S.48:4)


" (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram " (Q.S.13:28)

3. Iman akan membebaskan jiwa dari penghambaan kepada selain Allah :


" Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Hai manusia, ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan) ? (Q.S.35: 2-3)

4. Iman akan memberikan/melahirkan kehidupan yg baik di dunia berupa :

a. Perlindungan Allah;


" Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. " (Q.S.2: 257)

b. Pertolongan Allah;


" Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)" (Q.S.40 : 51)

c. Hidayah Allah;


" Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Q.S.64: 11)

d. Berkah Allah ;


" Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (Q.S.7 : 96)


Ciri-ciri orang mendapatkan hidayah:
1. Merasa nikmat dalam beribadah
2. Istiqomah (konsisten) dlm melaksanakan ajaran-ajaran agama
3. Selalu mengiasi diri dengan ilmu-ilmu agama


Sumber : Majelis Percikan Iman oleh : Ust.DR.H. Aam Amiruddin, M.Si.

Image by google

Peran IBU (Istimewakan Semua Anak Kita)





Di suatu pagi yang cerah dengan udara yang sejuk di sebuah pedesaan, seorang ibu sedang bercengkerama dengan ketujuh anakya, kegembiraan dan kebahagiaan serta kebersamaan terbangun dalam keluarga itu, selang beberapa saat kemudian sang anak pertama melontarkan kalimat-kalimat bijak kepada ibunya,

Ibu…, aku memang tidak terlalu pintar dibanding teman-temanku disekolah, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat BODOH untukku.

Ibu…, aku memang tidak terlalu cantik / tampan dibanding anak dari teman-teman ibu, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat JELEK untukku.

Ibu …, aku memang tidak penurut seperti anak-anak yang lain, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat NAKAL untukku.

Ibu…, aku memang sering khilaf melanggar aturan Agama karena ketidakberdayaanku, tapi tolong jangan sampai engkau keluarkan kalimat DURHAKA untukku.

Ibu…, sampai hari ini aku belum mampu membalas segala jasamu dan belum mampu membahagiakan sebagaimana keinginanmu, tapi tolong jangan sampai keluarkan kalimat GAK TAHU DIRI untukku.

Ibu…, kalau sampai hari ini aku masih sering lupa mendoakanmu karena kesibukanku, tolong jangan hentikan air mata do’amu untukku dan jangan pula sepatah kata laknatpun keluar dari bibirmu.

Ibu itupun kemudian meneteskan air matanya, apa arti air mata ibu ini ?

Alkisah Beberapa tahun kemudian…., seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. ”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. ”Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.” Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak dan adik-adik nya?” ”Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : ”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka di Semarang.””
Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. ”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang Ibu.
Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”

Apa jawab sang ibu..???
Apakah anda ingin tahu jawabannya..???

Dengan tersenyum ibu itu menjawab :
”Ooo …tidak, tidak begitu nak….Justru saya SANGAT SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”… Pemuda itu terbengong… 

Sejenak kita bertanya pada diri kita sendiri, bagaimana kondisi adik-adik kita hari ini ? bagaimana pula kakak-kakak kita ? lalu bagaimana pula dengan ibu dan Ayah kita, apa yang telah kita berikan untuk mereka, adakah setetes air mata do’a untuk keselamatan dunia dan akhiratnya? Hari ini ? kemarin ? atau esok ?

Semua orang di dunia ini penting. Buka mata kita, pikiran kita, hati kita. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca semua peristiwa itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “HAL YANG PALING PENTING DI DUNIA INI BUKAN BERTANYA TERUS SIAPA KITA? tetapi APA KARYA YANG SUDAH KITA CIPTA DAN APA YANG TELAH KITA LAKUKAN UNTUK SAUDARA-SAUDARA KITA DAN ORANG LAIN?”

Ibu adalah orang yang sangat diistimewakan 3 kali dari ayah (Al-Hadits), artinya faktor sukses anak-anak kita 75% adalah peran ibu, dengan bimbingannya, kasih sayangnya, perhatiannya dan yang terpenting adalah do’a dan tangis sang ibu untuk kesuksesan anak-anaknya.


(Copas oleh Bulan Cahaya dari DéñMäs Ärìäñöm'note)

Sumber: Kata Kata Hikmah

Image by google
Copyright © 2015 Catatan Kajian Majelis Taklim Bandung
| Distributed By Gooyaabi Templates