Featured

Tuesday, July 21, 2020

Bersegera Raih Mahabatullah



Mahabatullah artinya kecintaan Allah
Jika Allah sudah cinta kepada kita, maka kita akan menemukan ketenangan hidup di dunia..

Manusia telah diberi kelebihan oleh Allah, diantaranya adalah : 
  1. Allah anugrahkan kepada manusia akal/otak yang berbeda dengan otak binatang. Akal bisa memuliakan manusia juga dapat menghinakannya.. Akal bisa membuat manusia menjadi sombong jika tidak dibarengi dengan akidah.
  2. Allah berikan nafsu ke dalam diri manusia : Jika nafsu diatas diakal, maka manusia bisa lebih rendah daripada binatang. Jika akal yang mengatur nafsu, maka kita bisa mengendalikan nafsu tersebut.
Akal dan nafsu ini harus sama-sama dibina dengan cara membentuk dan mengokohkan aqidah Islam pada individu.

Cara untuk menjadikan aqidah islam sebagai asas bagi aqiliyah dan nafsiyah :
1. Hanya mau mengambil keputusan tentang benda/perbuatan sesuai dengan hukum syara.
2. Hanya memenuhi tuntutan naluri dan kebutuhan fisik

Sedangkan cara membentuk nafsu agar bisa dibina oleh akal kita yaitu dengan :
1. Memperbanyak asupan untuk akal-akal kita: baca buku bermanfaat, ikut kajian
2. Memperbanyak amal-amal sunnah

Orang yang akal dan nafsunya sudah terbina oleh Allah dengan amalan-amalan sunnah, maka mereka akan tegar menghadapi segala cobaan dan dia akan menjadi kekasih Allah..

Pertolongan dalam meraih kemenangan hanya diberikan oleh Allah kepada kekasihNya. Maka bersegeralah kita meminta ampunan kepada Allah SWT..


أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

"Apakah kamu hadir saat maut akan menjemput Ya'qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya berserah diri kepada-Nya." "(Q.S.2 : 133)

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).


Kita harus bersegera meraih Mahabatullah, karena orang-orang mukmin yang beruntung mendapat kemenangan adalah mukmin yang berkata : "kami mendengar dan kami patuh" sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an :


إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

"Apabila diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan perkara diantara mereka, hanya orang-orang mukmin yang berkata, "Kami mendengar dan kami taat." Mereka itulah orang-orang beruntung."  (Q.S.24 An-Nur : 51)


Makna dari ayat tersebut adalah bahwa sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili di antara mereka ialah ucapan, 'Kami mendengar perkataannya, dan kami patuh terhadap perintahnya.' Dan orang-orang yang memiliki sifat seperti ini adalah orang-orang yang beruntung di dunia dan di Akhirat. Sedangkan orang yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya akan celaka.

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

"Apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tidaklah pantas bagi laki-laki dan perempuan mukmin untuk membuat pilihan lain. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata." (Q.S.33 Al ahzab: 36)

Orang beriman akan patuh dan taat atas segala perintah Allah dan sunnah rasul.. 


فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan sehingga tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.S.4 An-Nisa: 65)

Maksud "keberatan dalam hati" di ayat ini menunjukkan bahwa keberatan terlarang itu bukan terbatas pada ucapan dan perilaku, tetapi termasuk juga keberatan yang tidak dicetuskan selama terlintas dalam benak dan hati mereka, walaupun lintasan itu hanya mereka sendiri yang tahu.

Orang yang ingkar akan masuk ke neraka jahannam, maka kita pun diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarga kita dari siksa neraka. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S.66 At-Tahrim: 6)

Agar bisa meraih Mahabatullah, kita pun harus mengetahui dan mencontoh bagaimana cara Rasul mendekat kepada Allah.

Adapun Rasul mendekat kepada Allah dengan cara:
1. Bersegera sedekah
2. Bersegera dalam kebaikan
3. Bersegera dalam ketaatan pada Allah
4. Bersegera meninggalkan yang haram
5. Bersegera dalam berkerudung/jilbab (Q.S.33 Al-Ahzab : 59) & (Q.S.24 An Nur : 31)
6. Bersegera meninggalkan sutra. Dalam Islam, laki-laki dilarang menggunakan sutra. Perempuan boleh.

Dalam salah satu hadis disebutkan, "Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya. Maka beruntunglah orang-orang asing itu." (H.R. Muslim)

Dahulu, para Sahabat r.a beriman dan bersegera dalam melaksanakan perintah Allah.. maka mereka pun mendapatkan mahabatullah.

Untuk sampai ke surga/neraka, kita harus melewati 4 terminal terlebih dahulu, yaitu :
1. Alam rahim
2. Alam dunia
3. Alam kubur
4. Alam hisab

Setelah melewati 4 alam itu, maka kita akan melewati As-Shirat, yaitu jembatan dari sehelai rambut dibagi tujuh. Dan kita pun akan masuk ke surga/neraka.
Ada sebagian kecil dari umat rasulullah yang melewati jembatan itu seperti kilat, langsung masuk surga, mereka itu adalah syuhada. Dan sebagian kecil yang melewati jembatan itu secara perlahan tapi selamat. Dan ada sebagian besar dari umat Rasul yang syafaat Rasul tidak dapat menolongnya, maka dia akan terjatuh ke dalam neraka.


Sumber :
KISS (Kajian Islam Selama Sepekan) /Kajian Khusus Ramadhan
Hotel Horison Bandung, 22 Mei 2018. 
Ust. Fatih Karim

Thursday, July 9, 2020

Tawakkal Kunci Kebahagiaan





Masalah adalah ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan.

Penyebab kita selalu berkeluh kesah dan gelisah, diantaranya adalah:
1. Soal pasangan. 
Ada yang resah karena sudah waktunya menikah tapi belum dapat jodoh saja. Ada yang sudah menikah tapi banyak konflik dalam rumah tangga karena ketidak percayaan/kecurigaan, dll. Berpasangan tapi sudah kehilangan rasa yang seharusnya ada.. saling mencintai, saling menghargai, saling percaya, dll itu sudah hilang. Dan pasangan yang bahtera rumah tangga nya karam.

2. Soal anak. 
Banyak yang sudah menikah lama tapi belum dikaruniai anak.

3. Sakit. 
Ketika kita diterpa sakit yang tidak kunjung sembuh atau penyakit yang tidak terjangkau biaya nya.

4. Soal pekerjaan
Saat kita belum punya pekerjaan akan didera rasa gelisah.

5. Soal finansial. 
Bagi yang sedang banyak kebutuhan, yang dililit hutang, yang mau menikah tapi tidak punya biaya, biasanya akan menimbulkan keresahan.

Sesungguhnya yang memberatkan itu bukan masalahnya, tapi ketika kita tidak bisa menerima kenyataan akan masalah-masalah tersebut.
Yang membuat kita tidak bahagia itu bukan ujiannya, tetapi kita yang belum bisa melewati ujian tersebut.

Lalu bagaimana agar kita bisa menjadi orang yang bahagia dengan segala masalah-masalah yang datang pada kita?

1. Kita Harus Mulai Belajar Mempercayakan Dan Mengandalkan Allah Untuk Mengurus Segala Masalah Kita, karena :
A. Allah yang paling paham tentang kita, yang paling mengetahui apa yang kita butuhkan. Apa yang hilang dari kita pasti Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

B. Karena kita tidak dirancang untuk menyelesaikan segala masalah sendiri.

C. Karena jika kita mengandalkan Allah pasti berhasil. 
Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an : 


وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

"Dan Allah akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Siapapun yang bertawakal kepada Allah, pasti Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sungguh, Allah telah menetapkan ukuran untuk setiap sesuatu." (Q.S.At-Talaq 65 : 3)

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa, barangsiapa yang mengandalkan Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan memenuhi segala kebutuhannya.

D. Karena didalam Al Qur'an Allah sudah menjamin, siapapun yang berdoa pada Allah, Allah akan mengabulkan. Jika itu tidak baik, pasti Allah ganti dengan yang lebih baik. Berdoa harus dengan ketawakalan, yaitu tidak bertele-tele, tidak memaksa, karena: 
- Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. 
- Allah tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan kita. 
-  Allah sudah menyiapkan pahala bagi orang yang sabar, yang tidak ada wadah yang cukup untuk menampung kesabarannya. Maka dia akan masuk syurga tanpa hisab. 

2. Pelajari Segala Teori-teori Agar Kita Berhasil/Sukses. 
Jangan jadikan segala kekurangan kita sebagai pembenaran atau menganggapnya sebagai takdir dari Allah, tapi pelajari bagaimana caranya untuk bisa memperbaiki diri.

3. Berserah Diri Pada Allah. 
Yang disebut tawakal itu adalah hati kita bergantung pada Allah. Tetap berikhtiar yang terbaik tetapi menyerahkan segala hasilnya hanya pada Allah. Maka ketika berhasil tidak akan sombong, dan ketika gagal tidak akan berputus asa.

Hikmah dari tawakal/ Hasil membangun kepercayaan kita kepada Allah :
1. Semakin tenang menjalani kehidupan.
2. Semangat mencari harta yang halal.
3. Lebih positif menyikapi masalah.


Sumber : Kajian Majelis Percikan Iman
Minggu, 22 April 2018
Ust. Dedi Hariadi, Lc.

Saturday, July 4, 2020

Kunci Sukses Meraih Kebahagiaan




Selama kita hidup, kita akan diuji dengan 2 hal, yaitu keburukan dan kebaikan. 
Ketika kita diuji dengan kebaikan, kita harus bersyukur dan ketika diuji dengan keburukan kita harus sabar, karena pada akhirnya semua akan kembalin pada Allah SWT.
Hal ini dijelaskan dalam Al Qur'an :


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (Q.S. Al Anbiya 21 : 35)


Pintu untuk menuju bahagia itu ada 3 :
1. Syukur :
Jika kita bersyukur pada Allah, sesungguhnya kita bersyukur untuk diri sendiri, kebaikannya pun untuk diri kita sendiri. Seperti dijelaskan dalam Al Qur'an :


وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
"Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, "Bersyukurlah kepada Allah! Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji.""
(Q.S. Luqman 31 : 12)

2. Sabar
Jika kita sedang diuji dengan kebaikan dan keburukan, kita harus waspada terhadap bisikan2 buruk yang datang dalam hati kita.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (Q.S. Ali Imran 3 : 200)

3. Muroqobah / Perbaikan diri
Jika kita selalu melakukan perbaikan diri, maka insya Allah saat menghadap Allah kita akan berada dalam puncak keimanan (Husnul Khatimah). 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang sungguh-sungguh, mudah-mudahan Tuhan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yaitu pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman yang bersama dengannya; cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sempurnakanlah cahaya untuk kami dan ampunilah kami. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu."" (Q.S. At Tahrim 66 : 8)


Cara/trik agar kita bisa menjadi orang yang syukur.

Syukur secara bahasa artinya menempatkan sesuatu secara proporsional, atau menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Menurut para ahli tafsir, pengertian syukur adalah :
1. Syukur artinya menggunakan nikmat Allah sesuai dengan yang dikendaki Allah.
2. Syukur berarti mengungkapkan terimakasih pada Allah dengan cara melaksanakan perintah-perintah Nya dan menjauhi apa-apa yang dimurkai Nya.

Imam Gozali menyebutkan 3 cara bersyukur :
1. Syukur dengan hati, yaitu mengakui dan menyadari segala nikmat.
2. Syukur dengan lisan, mengemukakan rasa syukur dengan ucapan.
3. Syukur dengan perbuatan, kita  melaksanakan perbuatan-perbuatan sebagai ungkapan rasa syukur kita.

Ayat-ayat di dalam Al Qur'an yang menyuruh kita untuk bersyukur diantaranya adalah:

Q.S.Ar Rahman 55 » Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah telah banyak memberikan kenikmatan bagi manusia di bumi ini, maka sudah sepantasnya kita bersyukur pada Allah.


Q.S Al Infithar 82 : 6-9 » Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah menyempurnakan penciptaan tubuh kita, maka sudah sepantasnya kita bersyukur pada Allah.

Macam-macam nikmat yang wajib disyukuri :

1. Nikmat sehat dan umur .
Sabda rasul :"ada 2 macam nikmat yg sering dilupakan manusia, yaitu kesehatan dan kesempatan hidup.."

2. Nikmat kemampuan berfikir/akal.
Kita keluar dari rahim ibu dalam keadaan tidak mengetahui apapun, lalu Allah memberi kita pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar kita bisa bersyukur dan berpikir.


وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur." (Q.S. An Nahl 16 : 78)

3. Nikmat hidayah.
Hidayah artinya petunjuk hidup yang terdapat dalam Al Qur'an dan Sunnah. 

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"Siapa pun yang dikehendaki Allah untuk mendapat hidayah (petunjuk), Allah akan bukakan hatinya untuk menerima Islam. Dan siapa pun yang dikehendaki-Nya sesat, Allah jadikan hatinya sempit dan sesak, seakan-akan sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." (Q.S. Al An'am 6: 125)

Wilayah syukur :
I. Bersyukur kpd Manusia :
A. Bersyukur/berterimakasih kepada orangtua (walaupun orgtua kita baik/tidak) 


وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, \"Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.\". (Q.S. Al Ahqaf 46 : 15)

Cara berbakti pada orangtua :
1. Mendoakan
2. Mengalah utk hal-hal yang tidak prinsipil
3. Tidak boleh membentak / menggunakan kata-kata kasar.

Cara berbakti pada orangtua yang sudah wafat:
1. Mendoakan
2. Mewujudkan cita-cita baiknya
3. Meneruskan kebiasaan baiknya
4. Bersilaturahmi dengan saudara-saudara dan teman-temannya.

B. Bersyukur/ berterimakasih pada pasangan hidup.

Rasul bersabda, "Salah satu hal yg membuat perempuan banyak masuk neraka adalah karena dia tidak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh suaminya.."


II. Bersyukur kepada alam.

Maksudnya, kita harus menjaga keseimbangan alam sebaik-baiknya. Contohnya, buang sampah pada tempatnya, menanam pohon, reboisasi, dll.

Sifat-sifat yang melahirkan kufur nikmat :

1. Kikir. 
Kikir bukan hanya masalah materi. Tetapi hal yang lainnya, termasuk dalam mempergunakan waktu yang Allah berikan selama 24 jam kepada kita, tetapi kita kikir untuk menjalankan ibadah dalam waktu yang diberikan Allah itu. Juga dalam hal Kikir untuk memuji, kikir untuk meminta maaf, kikir untuk bersikap ramah, dll.

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa kikir itu baik bagi mereka, padahal kikir itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan di lehernya pada hari Kiamat. Hanya milik Allah warisan yang ada di langit dan di bumi. Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan."  (Q.S. Ali Imran 3 :180)

2. Boros. 
Boros juga bukan hanya dalam hal materi. Tapi dalam hal waktu, waktu yang diberikan Allah dipergunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Juga boros dalam omongan, banyak menggunjingkan orang lain atau mengomel tidak terkendali. 


وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا. إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

"Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan pula engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi bagi siapa yang Dia kehendaki; sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya."  (Q.S. Al Isra : 29-30)

3. Dengki. 
Dengki artinya senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang. 
Kita tidak boleh merasa dengki karena setiap orang akan diuji dengan kebaikan dan keburukan. 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (Q.S. Al Anbiya 21 : 35)

Rasul bersabda, " Jauhi olehmu dengki, karena akan memakan segala kebaikan seperti api yang memakan kayu bakar." (H.R.Abu Daud)

Semoga kita bisa selalu istiqomah untuk menghindari hal-hal yang akan membuat kita menjadi kufur nikmat, agar kita bisa selalu bersyukur kepada Allah dan kebahagiaan akan menghampiri kita dengan sendirinya.. Aamiin yaa Rabbal Alaamiin.. 


Sumber : 
Kajian Majelis Percikan Iman
Ust. Aam Amiruddin, Lc


Copyright © 2015 Catatan Kajian Majelis Taklim Bandung
| Distributed By Gooyaabi Templates