Bersegera Raih Mahabatullah
Mahabatullah artinya kecintaan Allah
Jika Allah sudah cinta kepada kita, maka kita akan menemukan ketenangan hidup di dunia..
Manusia telah diberi kelebihan oleh Allah, diantaranya adalah :
- Allah anugrahkan kepada manusia akal/otak yang berbeda dengan otak binatang. Akal bisa memuliakan manusia juga dapat menghinakannya.. Akal bisa membuat manusia menjadi sombong jika tidak dibarengi dengan akidah.
- Allah berikan nafsu ke dalam diri manusia : Jika nafsu diatas diakal, maka manusia bisa lebih rendah daripada binatang. Jika akal yang mengatur nafsu, maka kita bisa mengendalikan nafsu tersebut.
Cara untuk menjadikan aqidah islam sebagai asas bagi aqiliyah dan nafsiyah :
1. Hanya mau mengambil keputusan tentang benda/perbuatan sesuai dengan hukum syara.
2. Hanya memenuhi tuntutan naluri dan kebutuhan fisik
Sedangkan cara membentuk nafsu agar bisa dibina oleh akal kita yaitu dengan :
1. Memperbanyak asupan untuk akal-akal kita: baca buku bermanfaat, ikut kajian
2. Memperbanyak amal-amal sunnah
Orang yang akal dan nafsunya sudah terbina oleh Allah dengan amalan-amalan sunnah, maka mereka akan tegar menghadapi segala cobaan dan dia akan menjadi kekasih Allah..
Pertolongan dalam meraih kemenangan hanya diberikan oleh Allah kepada kekasihNya. Maka bersegeralah kita meminta ampunan kepada Allah SWT..
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
"Apakah kamu hadir saat maut akan menjemput Ya'qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail, dan Ishak, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya berserah diri kepada-Nya." "(Q.S.2 : 133)
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Kita harus bersegera meraih Mahabatullah, karena orang-orang mukmin yang beruntung mendapat kemenangan adalah mukmin yang berkata : "kami mendengar dan kami patuh" sebagaimana dijelaskan dalam Al Qur'an :
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Apabila diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan perkara diantara mereka, hanya orang-orang mukmin yang berkata, "Kami mendengar dan kami taat." Mereka itulah orang-orang beruntung." (Q.S.24 An-Nur : 51)
Makna dari ayat tersebut adalah bahwa sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili di antara mereka ialah ucapan, 'Kami mendengar perkataannya, dan kami patuh terhadap perintahnya.' Dan orang-orang yang memiliki sifat seperti ini adalah orang-orang yang beruntung di dunia dan di Akhirat. Sedangkan orang yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya akan celaka.
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
"Apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, tidaklah pantas bagi laki-laki dan perempuan mukmin untuk membuat pilihan lain. Barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata." (Q.S.33 Al ahzab: 36)
Orang beriman akan patuh dan taat atas segala perintah Allah dan sunnah rasul..
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
"Demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan sehingga tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.S.4 An-Nisa: 65)
Maksud "keberatan dalam hati" di ayat ini menunjukkan bahwa keberatan terlarang itu bukan terbatas pada ucapan dan perilaku, tetapi termasuk juga keberatan yang tidak dicetuskan selama terlintas dalam benak dan hati mereka, walaupun lintasan itu hanya mereka sendiri yang tahu.
Orang yang ingkar akan masuk ke neraka jahannam, maka kita pun diperintahkan untuk menjaga diri dan keluarga kita dari siksa neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Agar bisa meraih Mahabatullah, kita pun harus mengetahui dan mencontoh bagaimana cara Rasul mendekat kepada Allah.
Adapun Rasul mendekat kepada Allah dengan cara:
1. Bersegera sedekah
2. Bersegera dalam kebaikan
3. Bersegera dalam ketaatan pada Allah
4. Bersegera meninggalkan yang haram
5. Bersegera dalam berkerudung/jilbab (Q.S.33 Al-Ahzab : 59) & (Q.S.24 An Nur : 31)
6. Bersegera meninggalkan sutra. Dalam Islam, laki-laki dilarang menggunakan sutra. Perempuan boleh.
Dalam salah satu hadis disebutkan, "Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya. Maka beruntunglah orang-orang asing itu." (H.R. Muslim)
Dahulu, para Sahabat r.a beriman dan bersegera dalam melaksanakan perintah Allah.. maka mereka pun mendapatkan mahabatullah.
Untuk sampai ke surga/neraka, kita harus melewati 4 terminal terlebih dahulu, yaitu :
1. Alam rahim
2. Alam dunia
3. Alam kubur
4. Alam hisab
Setelah melewati 4 alam itu, maka kita akan melewati As-Shirat, yaitu jembatan dari sehelai rambut dibagi tujuh. Dan kita pun akan masuk ke surga/neraka.
Ada sebagian kecil dari umat rasulullah yang melewati jembatan itu seperti kilat, langsung masuk surga, mereka itu adalah syuhada. Dan sebagian kecil yang melewati jembatan itu secara perlahan tapi selamat. Dan ada sebagian besar dari umat Rasul yang syafaat Rasul tidak dapat menolongnya, maka dia akan terjatuh ke dalam neraka.
Sumber :
KISS (Kajian Islam Selama Sepekan) /Kajian Khusus Ramadhan
Hotel Horison Bandung, 22 Mei 2018.
Ust. Fatih Karim
0 comments:
Post a Comment